Pilkada Serentak 2020

Raja Pemecutan Dukung Jayagiri, Jayanegara di Denpasar dan Giri Prasta di Badung

Dukungan dari para tokoh terhadap calon bupati dan wakil bupati pada Pilkada Serentak 2020 mulai mengalir.

Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Ady Sucipto
Tribun Bali/Komang Agus Aryanta
Raja Pemecutan AA Ngurah Manik Parasara atau Ide Cokorde Pemecutan XI (tengah) menyatakan dukungannya terhadap I Nyoman Giri Prasta di Pilkada Serentak 2020. 

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA – Dukungan dari para tokoh terhadap calon bupati dan wakil bupati pada Pilkada Serentak 2020 mulai mengalir.

Salah satunya, dukungan Raja Pemecutan AA Ngurah Manik Parasara atau Ida Cokorda Pemecutan XI terhadap I Nyoman Giri Prasta di Pilkada Badung.

Raja Pemecutan juga mendukung I Gusti Ngurah Jayanegara untuk Pilkada Kota Denpasar.

Dukungan Raja Pemecutan terhadap pasangan incumbent Giriasa (Giri Prasta Suiasa) di Badung disampaikan pada Selasa (4/8/2020), sebelum agenda Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Badung dimulai.

Saat itu Sang Raja tiba-tiba ada di Gedung DPRD Badung.

Sesepuh Partai Golkar ini mengaku datang seorang diri secara khusus, untuk bertemu Bupati Giri Prasta menyampaikan dukungannya.

Kehadiran Cokorda Pemecutan pun langsung diterima Bupati Giri Prasta didampingi Wakil Bupati I Ketut Suiasa di lobi lantai III Gedung DPRD Badung.

“Keluarga saya pendiri Kerajaan Badung. Saya berhak memilih pemimpin saya,” ungkap Cokorda Pemecutan kepada awak media.

Mantan Ketua DPRD Badung ini kemudian menyindir gerakan sejumlah mantan bupati Badung yang membuat calon untuk menantang Giri Prasta.

“Mereka mantan-mantan bupati (Badung) silakan mengusung calon, saya juga berhak untuk memilih pemimpin saya,” tegasnya kembali.

Tak hanya mendukung Giri Prasta, Cokorda Pemecutan juga terang-terangan menyatakan dukungannya untuk IGN Jayanegara yang kini menjabat wakil walikota Denpasar.

Jayanegara akan maju sebagai calon walikota Denpasar di Pilkada 2020.

“Jayagiri! Jaya Negara untuk Denpasar dan Giri Prasta untuk Badung. Jayagiri itu artinya gunung yang sukses dan besar,” katanya.

Dia menyebut meski secara pemerintahan Badung dan Denpasar terpisah, akan tetapi secara kelahiran Badung dan Denpasar adalah sama. Memiliki sifat dan gaya yang sama.

“Keduanya sudah terbukti, polos orangnya. Saya senang orang desa, lugu,” imbuhnya.

Cokorda Pemecutan yang mengaku banyak memiliki saudara di Badung dan Denpasar, siap memerintahkan agar mendukung kedua calonnya ini.

Di sisi lain, Giri Prasta menyambut baik dukungan yang diberikan oleh Cokorda Pemecutan.

“Saya pribadi merasa bahagia adanya dukungan dari Ida Cokorda atas dukungan pada Pilkada 2020 ini,” katanya.

Giri Prasta mengaku Cokorda Pemecutan sudah memberikan dukungan moral kepada dirinya, bahkan sejak awal telah memberikan dukungan dalam pencalonan sebagai Bupati Badung.

Dukungan yang diberikan tidak terlepas dari kerja yang telah dilakukan selama memimpin Kabupaten Badung.

“Sebenarnya beliau mendukung karena beliau memiliki kedekatan dengan almarhum bapak saya. Bapak saya kan dari Badung selatan yang dikenal dengan daerah bukit.

Daerah ini memang sejarahnya dari Puri Pemecutan,” jelasnya.

“Maka hubungan baik itu terjadi antara beliau dan kedua orangtua saya.

Maka saya ini mungkin dilihat oleh beliau salah satu figur yang betul-betul memiliki pengabdian kepada masyarakat yang tulus dan iklas. Maka hal ini saya pertahankan dengan baik,” tambahnya.

Disinggung mengenai rekomendasi yang belum turun dari DPP PDIP, Giri Prasta mengaku akan menunggu dengan setia dan taat.

“Kapan pun yang diturunkan kita akan tunggu terutama pada Ibu Megawati,” jelasnya.

Ia pun memastikan pasangan Giriasa yang diajukan ke pusat. Tidak ada calon lain.

“Kita tetap satu dengan satya semaya. Sehingga setelah kita berproses yang kita telorkan hanya satu yakni Giriasa. Kami komitmen yang diusulkan ke pusat adalah pasangan Giri Prasta-Suiasa,” tegasnya.

Dikonfirmasi terpisah terkait dukungan Raja Pemecutan terhadap Giri Prasta, Panglingsir Puri Ageng Mengwi Anak Agung Gde Agung menanggapinya dengan “dingin”.

Menurutnya, siapa mendukung itu sah-sah saja.

"Jadi siapa mendukung siapa sah-sah saja," ujar Bupati Badung 2005-2015 saat dikonfirmasi Selasa (4/8) malam.

Anak Agung Gde Agung yang juga merupakan Anggota DPD RI Dapil Bali ini mengatakan, terkait dengan Pilkada khususnya Pilkada Badung adalah kontestasi dalam mengimplementasikan demokrasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara berdasarkan empat pilar.

Sehingga semua akan sah saja jika mendukung siapa pun itu.

Namun ketika ditanya terkait dukungannya untuk Pilkada Badung, Gde Agung enggan untuk membeberkannya.

"Maaf saya sebagai anggota DPD RI tidak etis menyampaikan secara terbuka," tegasnya.

Seperti diketahui koalisi yang beranggotakan Golkar, Gerindra, dan NasDem tengah mengusung duet I Gusti Ngurah Agung Diatmika-Wayan Muntra (Diatmika-Muntra).

Awal mula munculnya calon penantang petahana tersebut dari rapat yang dilaksanakan tiga mantan Bupati Badung, termasuk Anak Agung Gde Agung.

Selain itu dua di antaranya yakni Bupati Badung periode 1990-2000, I Gusti Bagus Alit Putra (politikus Demokrat), dan Penjabat Bupati Badung 2005, I Wayan Subawa (politikus Golkar).

(gus)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved