WNI Ceritakan Ngerinya Ledakan Dahsyat di Beirut Lebanon yang Diduga Akibat 2.750 Ton Amonium Nitrat
Saat itu, ia berada di dalam apartemen bersama yang lainnya dan merasakan guncangan dari ledakan tersebut.
Dikutip dari CNA, dampak setelah ledakan dahsyat di pelabuhan membuat kehancuran di seluruh lingkungannya.
Bencana ini menewaskan lebih dari 100 orang, melukai ribuan orang dan menjerumuskan Lebanon kepada krisis yang lebih dalam.
Para pejabat setempat mengatakan jumlah korban diperkirakan akan meningkat.
Ledakan itu, diduga disebabkan oleh kebakaran yang menyulut 2.750 ton amonium nitrat yang dibiarkan tidak aman di sebuah gudang pelabuhan.
Bahkan ledakan ini terasa sampai Siprus, sekitar 240 kilometer ke arah barat laut.
Skala kehancurannya benar-benar mengerikan, sehingga ibu kota Lebanon ini disebut menyerupai terkena gempa bumi.
Ratusan ribu orang pun kehilangan tempat tinggal dan ribuan lainnya dirawat di rumah sakit, yang juga kewalahan menangani pasien.
Gubernur Beirut, Marwan Abboud, menggambarkan bencana itu sebagai "situasi kiamat", yang diperkirakan telah membuat 300.000 orang kehilangan tempat tinggal.
Sementara, kerugian yang disebabkan oleh bencana ini menelan biaya sekitar lebih dari US $ 3 miliar (Rp 4,4 triliun).
"Seperti pembantaian. Saya melihat orang-orang berteriak, berlumuran darah."
"Rumah-rumah hancur, kaca pecah, jalan-jalan yang terlihat seperti Hiroshima atau seperti tsunami," kata Elie Zakaria, seorang warga di lingkungan dekat pelabuhan.
Di daerah-daerah itu, jumlah kehancuran yang disebabkan oleh tahun-tahun panjang perang saudara antara tahun 1975 dan 1990 dicapai dalam sedetik dengan ledakan yang meratakan bangunan-bangunan dalam radius beberapa ratus meter.
Seorang warga di Mar Mikhail, menceritakan bagaimana dirinya menyaksikan dampak ledakan ini.
Mar Mikhail yang menjadi salah satu lingkungan yang paling terkena dampak, mengatakan dia melihat mayat berserakan di tengah jalan.
Tampaknya terlempar dari balkon dan atap rumah akibat ledakan itu.