Filipina Alami Resesi, Pertumbuhan Ekonominya Minus Sampai 16,5 Persen
Dilansir dari Bloomberg, Jumat (7/8/2020), pertumbuhan ekonomi Filipina minus 16,5 persen pada kuartal II 2020 dibandingkan periode yang sama.
Konsumsi dalam negeri menyumbang dua pertiga dari produk domestik bruto (PDB) Filipina.
Adapun ekspor anjlok dua digit sepanjang Maret-Juni 2020 sebagai akibat dari kebijakan lockdown yang mengganggu produksi dan rantai pasok.
"Ini kemungkinan akan menjadi kontraksi ekonomi terburuk di kawasan (Asia Tenggara) dan harus dijadikan sebagai alarm peringatan bagi otoritas fiskal bahwa paket stimulus harus segera diimplementasikan dengan skala yang lebih besar, sebagai perbandingan dengan negara-negara lain," ungkap Euben Parascuelles, ekonom di Nomura Holdings Plc.
Negara yang Resesi
Pandemi Covid-19 memukul kuat ekonomi berbagai negara.
Tak hanya negara berkembang tapi juga sangat berdampak pada negara maju.
Sejauh ini ada 6 negara maju yang ekonominya terperosok ke jurang resesi.
Ekonomi mereka bahkan sudah mengalami resesi atau kemerosotan akibat dihantam pandemi virus corona.
Suatu negara dikatakan mengalami resesi apabila Produk Domestik Bruto (PDB) negara itu menurun atau saat pertumbuhan ekonomi riil bernilai negatif selama dua kuartal atau lebih dalam satu tahun.
Resesi menyebabkan penurunan seluruh aktivitas ekonomi, misalnya lapangan kerja, investasi, dan keuntungan perusahaan.
Jika ekonomi mengalami penurunan secara drastis, hal ini disebut kebangkrutan ekonomi (economy collapse).
Berikut adalah daftar enam negara maju yang sudah secara resmi jatuh ke jurang resesi:
1. Korea Selatan
Perekonomian Korea Selatan mencatat resesi teknis pertama sejak 2003 pada kuartal Juni 2020.
Pembatasan aktivitas akibat dari pandemi virus corona menekan kegiatan ekonomi dan permintaan global.