Tanyakan Pembangunan Pasar, Pedagang Datangi Kantor Perbekel Penarungan
Puluhan pedagang Pasar Desa Adat Penarungan mulai bertanya-tanya kapan akan dibangunnya pasar Desa Adat Penarungan yang terbakar
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA-Puluhan pedagang Pasar Desa Adat Penarungan, Kecamatan Mengwi, Badung, Bali, mulai bertanya-tanya kapan akan dibangunnya pasar Desa Adat Penarungan yang terbakar pada Selasa (4/8/2020) lalu.
Bahkan mereka ramai-ramai mendatangi kantor Perbekel Desa Penarungan untuk menyampaikan sejumlah aspirasi.
Sejumlah aspirasi yang disampaikan para pedagang yakni terkait tempat mereka berjualan pasca Pasar Desa Adat Penarungan terbakar.
Adapun sejumlah aspirasi yang disampaikan pedagang diantaranya terkait kepastian kapan Pasar Desa Adat Penarungan akan kembali dibangun.
• Gara-gara Tak Diizinkan Membuat Dapur, Anak Gugat Ibunya Bagikan Harta Warisan
• Ini Nama Cucu Keempat Presiden Jokowi, Ada Panembahan dan Nama Nasution
Kemudian, selama pasar belum beroperasi, para pedagang juga ingin kembali berjualan, namun tidak jauh dari pasar.
Penjabat (Pj) Perbekel Penarungan, I Wayan Narayana saat dikonfirmasi Selasa (11/8/2020) tak menampik hal tersebut.
Pihaknya mengatakan, selain para pedagang mempertanyakan kapan pasar akan dibangun, para pedagang ini pun minta jaminan keamanan untuk berjualan dipinggir jalan seputaran pasar Desa Adat Penarungan.
“Iya puluhan pedagang sempat mendatangi kantor kemarin pada Senin (10/8/2020). mereka datang (ke kantor Perbekel -red) untuk menyuarakan aspirasinya. Namun sudah kita tampung,” ujar Wayan Narayana.
Adapun aspirasi yang disampaikan pedagang tidak terlepas dari tempatnya berjualan.
Pasalnya, pasca pasar terbakar Selasa (4/8/2020) dini hari lalu, sampai saat ini belum ada tanda-tanda perbaikan.
Selain itu pula para pedagang juga belum memiliki tempat untuk berjualan kembali.
“Sebelum selesai rekontruksi mereka akan berjualan di sekitar pasar. Kita diminta menjaga keamanan,” ungkapnya
Ditegaskan juga bahwa pembangunan pasar Desa Adat Penarungan akan dilakukan langsung oleh Pemkab Badung, bukan dari Desa Adat.
Meskipun tegasnya kembali status pasar tersebut milik Desa Adat Penarungan.
Pembangunan itu pun, menurutnya sesuai instruksi Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta saat meninjau lokasi kebakaran.
Perbaikan pasar akan memakai dana bencana dan digarap langsung oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Badung.
“Sesuai instruksi Bapak Bupati saat meninjau lokasi, untuk pembangunan diambil PU. Perkiraan satu bulan sudah selesai,” papar Narayana.
Kendati demikian, menurut informasi dari Dinas PUPR Badung, lanjut pejabat asal Penarungan ini, pembangunan akan dilakukan dalam waktu dekat ini.
“Katanya dua hari dari kemarin sudah mulai dibangun. Sekarang sudah datang materialnya,” tegasnya.
Sambil menunggu perbaikan pasar, para pedagang dalam beberapa hari kedepan akan berjualan dipinggir jalan sekitar pasar.
Seperti pembukaan pasar pada biasanya, para pedagang akan berjualan dari subuh atau pukul 04.00 Wita sampai pukul 9.00 Wita.
“Sementara mereka berjualan di sekitar pasar. Namun batasnya sampai jam sembilan, sudah harus selesai,” tegasnya
Bahkan untuk membantu meringankan beban pedagang, pihaknya sendiri pada Selasa (11/8/2020), sempat meninjau aktivitas para pedagang sambil menyerahkan bingkisan sembako.
“Tadi, kami juga sudah ada penyerahan sembako kepada pedagang,” katanya.
Lajut dijelaskan, semua pedagang diberikan bantuan.
Bahkan bantuan sembako tersebut berasal dari Desa Dinas.
“Jadi sembakonya dari Desa Dinas,” pungkasnya.
Sementara Kepala Dinas PUPR, IB. Surya Suamba mengatakan, perbaikan pasar tersebut sudah mulai dilaksanakan.
Pihaknya mengaku saat ini masih tahap awal dan sudah dibawakan material.
“Sudah, sudah di mulai perbaikannya. Bahkan kini sedang proses pembuatan kuda-kudanya,” jelasnya.
Ditanya mengenai, apakah pasar itu akan dirombak total, atau diperbaiki pada atapnya saja?
Birokrat asal Tabanan itu mengatakan, sementara diperbaiki atapnya saja.
Pasalnya tiang beton sebelumnya masih kuat.
“Jadi yang pasti, pembangunan itu tetap berjalan. Untuk anggarannya masih minta persetujuan Bapak Bupati, terkait seberapa detail akan perbaikannya,” tungkasnya.(*) .