Corona di Bali

Cegah Penyebaran Covid-19, Upacara Bendera 17 Agustus di Tabanan Digelar Sederhana

Perayaan Hari Kemerdekaan RI ke-75 tak semeriah dan semegah tahun lalu. Peserta upacara hanya 40 orang, sejumlah lomba ditiadakan

Tribun Bali/I Made Prasetia Aryawan
Foto : Suasana Upacara Bendera 17 Agustus di Desa Adat Yeh Gangga, Tabanan yang mengenakan pakaian adat tahun lalu. 

TRIBUN-BALI.COM, TABANAN-Perayaan Hari Kemerdekaan RI ke-75 tak semeriah dan semegah tahun lalu.

Sebab, di situasi pandemi ini semua elemen masyarakat tak terkecuali diminta untuk melakukan pencegahan terjadinya penularan virus Covid-19.

Namun, untuk upacara bendera akan tetap dilakukan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.

Salah satunya adalah upacara bendera 17 Agustus hanya akan dilaksanakan di Halaman Kantor Bupati Tabanan dengan hanya melibatkan 40 orang saja dan tidak melibatkan pasukan pengibar bendera pusaka (Paskibraka).

Link Live Streaming Big Match Barcelona vs Bayern Munchen, Prediksi dan Line Up

Bio Paulin Gagal Selamatkan Timnya, Jimbarwana Kalah 3-4 dari Armi United

Hadapi Barcelona, Thomas Mueller Ungkap Bagaimana Timnya Akan Hentikan Lionel Messi

Selain pembatasan jumlah peserta upacara bendera, kegiatan yang dianggap bersifat menimbulkan orang banyak atau kerumunan juga ditiadakan.

Seperti gerak jalan, segala lomba yang kerap dilaksanakan pada saat kemerdekaan

Menurut Kabag Tata Pemerintahan (Tapem) Setda Tabanan, I Wayan Yelada, pembahasan mengenai pelaksanaan upacara 17 Agustus atau kegiatan yang terkait dengan hari kemerdekaan sudah dilakukan bersama jajaran di Tabanan, Bali.

Hasilnya mengikuti arahan dari pemerintah provinsi Bali.

Pelaksanaan upacara juga tak sampai melibatkan Paskibraka.

"Akan ada upacara bendera yang dilakukan yakni upacara untuk HUT Provinsi Bali dan HUT RI ke-75 nanti. Semua digelar secara sederhana atau berbeda seperti tahun sebelumnya. Dan untuk pesertanya juga sudah ditentukan yakni 40 orang dan dilaksanakan di halaman Kantor Bupati Tabanan," jelas Yelada saat dikonfirmasi, Kamis (13/8/2020).

Dia melanjutkan, selain upacara bendera yang digelar secara sederhana, sejumlah lomba yang biasanya rutin digelar tiap tahun ditiadakan.

Sebab, hal itu bertujuan untuk menghindari kerumununan sebagai upaya mencegah penyebaran virus saat ini.

Biasanya lomba yang digelar seperti, gerak jalan, lomba sepak bola, talenta, tarik tambang dan lainya sudah mulai dilakukan.

Termasuk juga untuk paskibraka tidak dilibatkan di tahun ini, mungkin hanya akan meminta tiga orang sebagai pengibar bendera.

"Untuk perlombaan juga ditiadakan karena mengingat situasi saat ini. Kemudian untuk pesertanya kami juga sudah berkoordinasi dengan Disdik untuk menyiapkan pasukan pengibar benderanya, mungkin hanya akan 3 orang saja. Kemudian akan dihadiri perwakilan dari OPD," jelasnya.

Dia berharap, upacara yang dilakukan sederhana tak mengurangi makna dari kemerdekaan tersebut.

Hal tersebut dilakukan mengingat situasi dan saat ini.(*).

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved