Pensiun dari Menko Ekonomi, Darmin Nasution Kini jadi Presiden Komisaris Smartfren, Ini Kata Presdir

Darmin diangkat sebagai Presiden Komisaris dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan FREN yang digelar Jumat (14/8/2020).

Editor: Kambali
Istimewa
Darmin Nasution 

TRIBUN-BALI.COM, JAKARTA - Mantan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution diangkat menjadi Presiden Komisaris PT Smartfren Telecom Tbk (FREN).

Darmin diangkat sebagai Presiden Komisaris dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan FREN yang digelar Jumat (14/8/2020).

Seperti diketahui, Darmin sebelumnya menjabat sebagai Menko Bidang Perekonomian Kabinet Kerja sejak Agustus 2015 hingga 2019.

Cashback 3 Persen, Smartfren Kenalkan Power Up

Presiden Direktur FREN Merza Fachys berharap, bergabungnya Darmin bisa semakin memperkuat kinerja dan pengembangan bisnis Smartfren.

"Kami mulai hari ini dan seterusnya betul-betul mendapatkan support luar biasa. Ini tim yang akan lebih kuat yang akan membawa Samrtfren lebih berkembang ke depan," kata Merza dalam public expose virtual yang digelar Jumat (14/8/2020).

Tanggapi COVID–19, Smartfren Antisipasi Kenaikan Trafik Data, Luncurkan Kartu Perdana 1ON+

Dengan bergabungnya Darmin, Gandi Sulistiyanto Soeharman yang sebelumnya menjabat sebagai Komisaris Utama, kini menjadi Wakil Presiden Komisaris.

Emiten telekomunikasi ini tengah berupaya menekan kerugian. Direktur FREN Antony Susilo mengatakan, pihaknya akan terus menggenjot penambahan pelanggan sehingga bisa meningkatkan pendapatan.

Investasi di sisi perluasan jaringan pun terus dilakukan. Dengan begitu, rugi yang diderita FREN diharapkan terus tergerus.

Mau Dapat Hadiah Rumah? Smartfren Gelar Program Tukar Poin Berhadiah Rumah

"Kita berusaha pertumbuhan pendapatan harus lebih tinggi dari biaya. Rugi makin mengecil, EBITDA makin bagus. Kita masih ekspansi jaringan, kasih kita waktu untuk memenuhi kapasitas jaringan," ungkap Antony.

Sebagai informasi, FREN masih mencatatkan kerugian hingga Rp 2,2 triliun di akhir 2019 lalu.

Kerugian yang dialami FREN di tahun lalu sebenarnya sudah lebih mini ketimbang tahun 2018 yang tercatat sebanyak Rp 3,55 triliun.

Kerugian berhasil ditekan berkat kenaikan pendapatan usaha sebesar 27,32% secara year on year (yoy).

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, pendapatan FREN di akhir 2019 lalu mencapai Rp 6,99 triliun, melesat 27,32% dari tahun 2018 yang sebanyak Rp 5,49 triliun.

Pada semester I-2020, FREN mencatatkan pendapatan sebesar Rp 4,30 triliun, naik 41,98% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Jumlah pelanggan FREN pun terus meningkat, yakni melonjak sekitar 46% menjadi 26 juta pelanggan hingga semester I tahun ini. 

Halaman
12
Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved