Gatot Nurmantyo Ungkap Alasannya 'Turun Gunung' dan Turut Deklarasikan KAMI

Gatot Nurmantyo secara blak-blakan mengungkapkan alasannya membentuk KAMI.

Editor: Ady Sucipto
Channel YouTube TalkShowtvOne
Mantan Panglima TNI, Jenderal Gatot Nurmantyo mengungkap janjinya yang kini menjadi Presidium Gerakan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) pada Zoom In tvOne yang tayanga di channel YouTube TalkShowtvOne pada Jumat (21/8/2020). 

TRIBUN-BALI.COM - Setelah turut hadir dan ikut mendeklarasikan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) pada Selasa (18/8/2020) lalu, mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo angkat bicara. 

Gatot Nurmantyo secara blak-blakan mengungkapkan alasannya membentuk KAMI

Pernyataan tersebut disampaikan Gatot Nurmantyo dalam tayangan Zoom In di TvOne, Jumat (21/8/2020). 

Diketahui sejumlah tokoh nasional terlibat dalam deklarasi KAMI yang diselenggarakan pada Selasa (18/8/2020) lalu di Tugu Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat.

Gatot menuturkan, titik awal yang membuatnya merasa gelisah dengan kondisi bangsa adalah ketika dicanangkan Rancangan Undang-undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP).

"Tiba-tiba begitu ada isu yang saya cek ternyata benar tentang HIP. Itu ternyata saya masih punya utang," ungkap Gatot Nurmantyo.

Ia memberi penjelasan dengan mengibaratkan proklamasi yang dibacakan Ir Soekarno.

"Kemarin pada saat 17 Agustus, proklamator kita mengatakan 'Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan'," jelasnya.

Keesokan harinya Undang-Undang Dasar 1945 dan Pancasila ditetapkan sebagai dasar negara.

Mantan Pangkostrad itu menjelaskan setelah ada dasar negara, maka syarat sebuah negara dapat dibentuk telah terpenuhi.

"Itu berarti bahwa kita belum ada negara, jadi hanya rakyatnya saja yang menyatakan kemerdekaan. Besoknya baru ada UUD 1945 dengan Pancasila sebagai dasar," kata Gatot.

Ia menyoroti isi RUU HIP yang disebut akan meringkas Pancasila menjadi tiga sila.

Menurut mantan Kasad ini, makna dasar negara menjadi berubah jika diringkas seperti itu.

"Pancasila sebagai dasar negaranya akan diubah menjadi tiga sila, bahkan ekasila. Maka dasar negara ini 'kan hilang," terang Gatot.

Pria 60 tahun itu lalu menjelaskan aksinya sekarang sebagai bagian dari sumpah saat tergabung menjadi abdi negara.

Halaman
123
Sumber: TribunWow.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved