Corona di Bali

Update Covid-19: Kasus Positif di Indonesia Masih Tinggi, Pariwisata Bali Belum Dibuka untuk Wisman

Data dari Satuan Tugas Penanganan Covid-19 memperlihatkan bahwa penularan virus corona di Indonesia masih tergolong tinggi.

Penulis: Widyartha Suryawan | Editor: Ady Sucipto
Tribun Bali/Rizal Fanany
Ilustrasi Update Covid-19. Bali dipastikan tak akan menerima wisatawan mancanegara (wisman) pada September 2020 ini karena pemerintah pusat belum membuka keran masuk bagi wisman hingga akhir tahun 2020. 

TRIBUN-BALI.COM - Sebanyak 508 orang (11,26 persen) masih berstatus sebagai pasien dalam perawatan (kasus aktif) Covid-19 di Bali.

Mereka dirawat di 17 RS rujukan, maupun dikarantina di Bapelkesmas, UPT Nyitdah, Wisma Bima, Hotel Ibis, Hotel Grand Mega dan BPK Pering.

Angka tersebut berdasarkan data yang dikeluarkan Pemerintah Provinsi Bali per Minggu (23/8/2020).

Kasus positif Covid-19 di Bali juga masih bertambah.

Secara kumulatif Bali sudah mencatat sebanyak 4.513 kasus positif Covid-19 setelah ada penambahan sebanyak 67 kasus pada Minggu (23/8/2020).

Angka positif Covid-19 di Bali masih didominasi oleh kasus yang penularannya melalui transmisi lokal yakni sebesar 91,07 persen.

Berikutnya jumlah pasien sembuh bertambah 72 orang.

Sehingga, jumlah pasien Covid-19 yang telah dinyatakan sembuh di Bali secara kumulatif sebanyak 3.953 orang (87,59 persen).

Selain itu, Bali kembali mencatat nihil penambahan kasus meninggal terkait Covid-19.

Jumlah kasus meninggal terkait Covid-19 di Bali tetap sebanyak 52 orang (1,15 persen).

Kasus Positif Covid-19 di Indonesia Masih Tinggi
Untuk diketahui, berdasarkan data yang dihimpun oleh Johns Hopkins University & Medicine, per Senin (24/8/2020) pagi, Indonesia menempati peringkat ke-23 dari 188 negara dengan jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 terbanyak di dunia.

Sementara itu, data dari Satuan Tugas Penanganan Covid-19 memperlihatkan bahwa penularan virus corona di Indonesia masih tergolong tinggi.

Per Minggu (23/8/2020), ada 2.032 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir di Indonesia.

Secara akumulasi saat ini jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia sudah tembus 153.535 kasus, terhitung sejak diumumkannya kasus pertama pada 2 Maret 2020.

Adapun, 2.032 kasus baru itu didapatkan setelah dilakukan pemeriksaan 22.152 spesimen dalam sehari. Dalam periode yang sama, ada 17.416 orang yang diambil sampelnya.

Total, pemerintah sudah melakukan pemeriksaan 2.036.771 spesimen dari 1.157.184 orang yang diambil sampelnya. Dengan catatan, satu orang bisa menjalani pemeriksaan spesimen lebih dari satu kali.

Meski jumlah kasus Covid-19 terus meningkat, pemerintah menumbuhkan harapan dengan memperlihatkan semakin banyaknya pasien terpapar virus corona yang sembuh.

Dalam periode yang sama, diketahui ada penambahan 2.302 pasien Covid-19 yang sembuh.

Mereka dinyatakan sembuh setelah pemeriksaan dengan metode polymerase chain reaction memperlihatkan hasil negatif virus corona.

Penambahan itu menyebabkan total pasien yang sembuh dari Covid-19 dan tidak lagi terinfeksi virus corona kini berjumlah 107.500 orang.

Namun demikian, Indonesia juga mencatatkan masih adanya penambahan pasien Covid-19 yang meninggal dunia.

Dalam periode 22 - 23 Agustus 2020, diketahui ada penambahan 86 pasien yang tutup usia.

Sehingga, jumlah pasien yang meninggal setelah terinfeksi virus corona kini berjumlah 6.680 orang.

Pariwisata Bali Belum Dibuka untuk Wisman
Gubernur Bali, I Wayan Koster, sudah memastikan Bali tak akan menerima wisatawan mancanegara (wisman) pada September 2020 ini karena pemerintah pusat belum membuka keran masuk bagi wisman hingga akhir tahun 2020.

Gubernur Koster meminta maaf kepada insan pariwisata karena Bali belum bisa dibukan untuk wisman pada September ini.

Padahal dirinya telah berupaya keras namun rencana ini tidak bisa dilaksanakan sesuai keinginan awal.

“Setelah dipertimbangkan dengan segala aspek yang ada, unsur-unsur yang harus menjadi perhatian serius itu belum bisa dilakukan,” katanya di Uluwatu, Badung, Sabtu (22/8/2020) sore.

Ada empat indikator di Indonesia yang menyebabkan penundaan pembukaan wisman ke Bali.

Pertama, karena Indonesia masih dalam kategori zona merah.

Kedua, pertumbuhan kasus baru masih terus terjadi.

Ketiga, angka kesembuhan meningkat belum sesuai target.

Keempat, tingkat kematian masih cukup tinggi di Indonesia.

“Nah untuk Bali sebenarnya lebih rendah daripada pencapaian indikator nasional. Tapi Pemerintah Indonesia masih memberlakukan larangan berkunjung ke luar negeri,” ujar Koster.

Gubernur asal Desa Sembiran, Buleleng, ini sempat berdiskusi dengan Menteri Luar Negeri, Menteri Hukum dan HAM, serta Menteri Pariwisata.

Hasilnya, Indonesia belum memberlakukan kebijakan untuk memungkinkan izin bagi wisatawan asing masuk ke Indonesia.

Hal ini sesuai dengan Permenkumham No.11 Tahun 2020 tentang pelarangan sementara berkunjung ke wilayah Indonesia termasuk ke Bali.

“Jadi Bali belum memungkinkan untuk memberlakukan pembukaan bagi wisman, yang kita rencanakan pada 11 September nanti,” sebutnya.

Ditegaskan, Bali harus fokus terlebih dahulu pada penanganan Covid-19 agar semakin baik dan mantap.

Sehingga kian memberikan kepercayaan publik nasional dan internasional, kepada Indonesia dan khususnya Bali. Ini yang harus dilakukan secara bersama-sama.

“Wisatawan nusantara bisa dimaksimalkan. Namun saya juga sudah diberikan warning, kalau nantinya terjadi peningkatan kasus. Maka Bali harus segera ditutup kembali, tidak boleh wisnu (wisatawan nusantara) juga masuk Bali kalau sampai terjadi lonjakan kasus positif yang tinggi di Bali,” tambahnya.

Koster pun meminta agar semua pihak taat pada protokol kesehatan.

Tidak mendengarkan kampanye hitam, seperti tidak menggunakan masker dan lain sebagainya.

“Saya mengajak semua pihak agar bisa mengendalikan bersama-sama, agar penanganan ini bisa dilakukan semua orang. Tidak bisa hanya pemerintah saja, tapi komitmen dan tanggung jawab bersama dari pemangku kepentingan, pelaku usaha, dan masyarakat,” sebutnya.

Koster menegaskan, dengan taatnya semua orang maka kasus penularan bisa ditekan.

Saat kasus bisa ditekan, kematian kian rendah, dan kesembuhan meningkat, maka lambat laun Bali siap kembali dibuka untuk pariwisata. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved