Pendidikan

UPGRIS Hadirkan Akademisi Berbagai Negara, Bangun Iklim Akademis Global Menuju Universitas Riset

Menurutnya, para peserta menerima manfaat besar mengikuti konferensi ini. “Setiap digelar ICDM ini pesertanya terus bertambah.

ISTIMEWA
INTERNASIONAL- Penutupan 8th International Conference on DV-Xα Method (ICDM) di Grand Ballroom Harris Hotel and Residences Sunset Road, Bali, Denpasar, Rabu (10/9/2025). 

TRIBUN-BALI.COM - Para ilmuwan sains dunia, khususnya bidang kimia, fisika dan engginering
berkumpul di Bali untuk mengikuti 8th International Conference on DV-Xα Method (ICDM) di Grand Ballroom Harris Hotel and Residences Sunset Road, Bali, Denpasar, Rabu (10/9/2025).

ICDM kali ini diikuti 70 universitas dan lembaga penelitian dari 12 negara, mulai dari Indonesia, Jepang, Korea Selatan, China, India, Polandia, Filipina, Amerika Serikat, Belgia, Uzbekistan, Vietnam, dan Malaysia.

Konferensi internasional ini diinisiasi Universitas PGRI Semarang (UPGRIS), melibatkan panitia lokal Universitas PGRI Mahade Indonesia (UPMI) Bali, serta diikuti pula Universitas PGRI Palembang. 

Rektor UPGRIS Dr. Sri Suciati, M.Hum., berharap hasil dari konferensi para ilmuwan sains ini, mampu berkontribusi untuk kehidupan seluruh dunia yang lebih baik. Terutama dalam bidang sains ini, mampu berkelanjutan bagi kehidupan selalu diperhitungkan dari sisi efisiensi, termasuk energi.

Baca juga: TEGURAN Alam Pada Bali, Ari Dwipayana Ajak Pejabat Mulat Sarira, Rakyat Jangan Lupa Tri Hita Karana!

Baca juga: DAFTAR Posko Penanganan Banjir Bandang di Bali, Jumlah Pengungsi, dan Kebutuhannya

ICDM ini, lanjut Rektor UPGRIS, juga berkaitan erat dengan Program Kampus Berdampak. Yakni kegiatan perguruan tinggi agar berdampak luas bagi kehidupan manusia. “Kami berbangga hati bisa mengundang banyak negara untuk mengikuti ICDM ini,” ungkap Sri Suciati.

Menurutnya, para peserta menerima manfaat besar mengikuti konferensi ini. “Setiap digelar ICDM ini pesertanya terus bertambah. Bahkan, nanti yang kesembilan banyak yang ingin menjadi tuan rumah,” katanya.

Ia melanjutkan, luaran dari konferensi ini dalam bentuk artikel di jurnal bereputasi. “Jadi semakin banyak yang membaca, maka itu berarti semakin banyak manfaat yang diberikan,” ujarnya.  

Sebelumnya, President DV-X, Prof. Tomohiko Ishii mengatakan, ICDM ini kali pertama digelar di Debrecen, Hungaria pada tahun 1996. “Konferensi kami telah berkeliling dunia. Di Seoul (1998), Saitama (2001), Jeju (2006), Himeji (2008), Daejeon (2010), Semarang (2019), dan kini kami tiba di Bali, Indonesia, untuk ICDM ke-8 pada tahun 2025,” katanya.

Ketua Panitia ICDM, Mega Novita Ph.D, menjelaskan, kegiatan ini bertujan memperkuat sumber daya manusia di UPGRIS khususnya dan seluruh perguruan tinggi di bawah bendera PGRI umumnya. 

Sebab, perguruan tinggi PGRI yang notabene berbasis pendidikan, akan diarahkan menjadi research university atau universitas riset. Untuk mencapai tujuan itu, kata Mega, diperlukan upaya menumbuhkan budaya akademik bersama perguruan tinggi di negara-negara maju. 

"Materi-materi dalam konferensi internasional ini, menitik beratkan pada kimia, fiisika, teknologi informasi dan engginering. Seperti multidisiplin dalam skub sains," ungkap Mega. 

Mega mengakui, mendatangkan akademisi dari berbagai penjuru dunia bukan perkara mudah. Namun karena dunia melihat komitmen UPGRIS yang begitu kuat, mereka menyambut baik, apalagi konferensi berlangsung di Bali. 

Selain menghadirkan keynot speaker langsung, ICDM ke-8 juga menghadirkan 21 invite speaker secara daring dari sejumlah negara. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved