Nuril Bawa Pegadaian Kanwil VII Denpasar Melesat
Pegadaian Kanwil VII Denpasar mampu mencatat penyaluran pinjaman (outstanding loan) sebesar Rp 5,711 triliun.
Penulis: AA Seri Kusniarti | Editor: Wema Satya Dinata
“Saya berusaha selalu menyapa dan memberikan motivasi. Intinya, kita bersama-sama bekerja dan bersama-sama berdoa,” kata bapak dua putra ini.
• Begini Kata Manajemen LG Electronics Terkait 242 Karyawan Pabrik yang Dinyatakan Postiif Covid-19
• Kasus Kematian Covid-19 di Bangli Bertambah Satu Orang, Positif Tambah 9 Orang
• Badung Berkomitmen Dorong Peningkatan Kualitas Implementasi SAKIP dan Reformasi Birokrasi
Setelah pandemi merebak, rutinitas itu memang jadi terkendala. Namun, rupanya Nuril tidak kehilangan cara.
Ia tetap terus menyapa tim kerjanya melalui motivasi dan inspirasi yang disampaikannya lewat telepon maupun dituangkan dalam kalimat dan poster di update status ponsel-nya.
Dengan cara seperti itu, menurut Nuril, anak buah merasa tetap diperhatikan secara dekat oleh atasannya.
Atas prestasi Pegadaian Kanwil VII Denpasar itu, direksi PT Pegadaian (Persero) memberi reward sebesar Rp 1,5 miliar kepada Nuril dan timnya.
Nuril menjelaskan, sebelum dirinya masuk, pertumbuhan OSL di Pegadaian Kanwil VII Denpasar sebesar 3,5 persen.
Tatkala Nuril masuk, pada tahun pertama 2018 ia sudah berhasil mengatrol pertumbuhan menjadi sekitar 7 persen; dan kemudian pada tahun 2019 tumbuh sekitar 18 persen.
“Karena sekarang target selama setahun sudah kami capai, kami kini bertekad untuk meraih lebih besar lagi hingga akhir 2020 nanti, yakni OSL tumbuh menjadi Rp 6 triliun,” tandas Nuril.
Diantara “jurus” yang diterapkan Nuril sehingga membuat kinerja Pegadaian Kanwil VII Denpasar melesat adalah dengan memisahkan area Bali menjadi dua. Yakni area Bali I dan area Bali II.
Jurus ini manjur. Sebab, area Bali I dan area Bali II akhirnya berkompetisi, dan hasilnya keduanya sama-sama terpacu tumbuh dan sehat.
Nuril kemudian menjelaskan tentang prinsip kepemimpinan, yakni apakah seorang leader hanya membuat monumen ataukah membuat monumen sekaligus legacy (warisan).
Membuat monumen, kata Nuril, tetap penting. Itu semacam mencatat pencapaian dan prestasi jangka pendek, yang tidak berumur hingga bertahun-tahun lamanya.
“Namun, membuat monumen itu tidaklah cukup. Seorang leader atau pemimpin juga harus membuat legacy, sebuah warisan yang bertahan hingga masa yang lama,” jelas dia.
“Seorang leader yang memiliki visi membuat legacy, maka ia akan berusaha mencetak leader-leader baru. Jadi leader creates leader,” sambung Nuril, yang pernah menjadi wartawan kampus saat mahasiswa.
Hingga saat ini, ungkap Nuril, produk berbasis gadai masih mendominasi di Pegadaian Kanwil VII Denpasar, yakni sekitar 80 persen dari produk secara keseluruhan. Sisanya barulah produk non-gadai.