Penjualan Akuarium Kaca Tiup Merosot Selama Pandemi Covid-19, Setelah New Normal Kembali Dilirik

Laporan Wartawan Tribun Bali, I Putu Supartika

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Belakangan ini, akuariaum kaca tiup banyak diburu pembeli.

Akuarium ini digunakan sebagai wadah ikan hias dan tanaman hias.

Bentuknya yang unik dan bermacam-macam jenis membuat akuarium ini menarik dan artistik digunakan sebagai penghias.

Biasanya jika membeli akuarium ini akan diberikan sepaket dengan kayu pijakannya.

Salah seorang penjual akuarium kaca tiup di kawasan Jalan By Pass Ngurah Rai, Denpasar, Bali, Ketut Warni mengatakan saat ini tak hanya hotel dan restoran maupun perkantoran yang membeli, namun warga secara pribadi.

Untuk harga akuarium ini pun cukup terjangkau.

Mulai dari Rp 35 ribu untuk ukuran kecil hingga Rp 600 ribu untuk ukuran paling besar.

“Harganya cukup terjangkau. Belakangan ini memang banyak yang mulai mencari walaupun sebelum new normal sempat merosot penjualannya,” kata Warni saat ditemui, Rabu (26/8/2020) siang.

Ia mengatakan, model akuarium kaca tiup ini banyak dicari karena mudah dibawa atau diletakkan di ruangan.

Warni mengatakan, selama pandemi Covid-19, penjualan merosot hingga 70 persen.

Karena kebanyakan yang mencari akuarium tiup ini biasanya untuk keperluan bisnis.

Namun ada pula yang digunakan pribadi sebagai hiasan rumah.

“Sebelum Covid-19 banyak yang beli. Ada yang beli dijual lagi, ada yang beli untuk dipakai sendiri. Pengirimannya bisa sampai Australia, Jepang, kalau di Indonesia sampai ke Jawa. Kalau di Bali sendiri, banyak dicari untuk hotel dan restoran ataupun perkantoran,” katanya.

Bahkan, akuarium tiup yang dijualnya ini sudah terjual hingga Jepang dan Australia.

(*)