Seorang Pendaki Tersesat di Hutan Gunung Batukau Tabanan Ditemukan Selamat dan Sehat
Pendaki tersesat itu berhasil ditemukan dalam keadaan selamat dan sehat tak jauh dari wantilan Pura Petali
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Irma Budiarti
TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Seorang pamedek yang merupakan salah satu dari rombongan pendaki yang akan melakukan persembahyangan di Pura Pucak Kedaton Batukau, Tabanan, Bali, dilaporkan tersesat, Selasa (25/8/2020) malam.
Adalah A A Oka Ariawan (42), yang merupakan salah satu PNS di Disnaker Denpasar itu, tersesat saat hendak turun menuju posko.
Beruntungnya, ia berhasil ditemukan dalam keadaan selamat dan sehat tak jauh dari wantilan Pura Petali.
Menurut informasi yang diperoleh, awalnya rombongan berjumlah 24 orang tersebut berencana menuju Pura Pucak Kedaton Batukau.
Karena sebelumnya tak diizinkan lewat Pura Luhur Batukau, rombongan tersebut menuju puncak lewat Pura Pucak Petali, Desa Jatiluwih, Penebel.
Lewat Pura Petali, rombongan mulai melakukan pendakian sekitar pukul 09.30 Wita.
Beberapa jam kemudian, sejumlah pendaki dalam rombongan tersebut tak kuat naik dan memilih istirahat di tengah perjalanan.
Sedangkan, pendaki lainnya yang berjumlah 17 orang berhasil mencapai puncak sekitar pukul 14.00 Wita.
Kemudian, sejumlah orang (termasuk yang tersesat) yang sebelumnya beristirahat memilih balik kanan alias turun gunung karena tak kuat.
Ternyata warga yang tersesat ini memilih istirahat sebentar dan pendaki lainnya lebih dulu turun gunung.
Beberapa jam kemudian, rombongan yang telah sembahyang termasuk sebagian pendaki yang tak kuat naik sudah turun melalui jalur semula menuju ke wantilan Pura Petali.
Namun, ketika dilakukan pengecekan kelengkapan anggota pendaki, warga bernama A A Oka Ariawan (42), tak ada dalam rombongan.
Salah satu rekannya menghubungi Basarnas Bali dan diteruskan ke Polsek Penebel.
"Awalnya menerima laporan dari Basarnas Bali sekitar pukul 22.45 Wita, ada seorang pendaki yang tersesat. Sehingga selanjutnya kami bersama tim gabungan melakukan pencarian," kata Kapolsek Penebel Baru AKP Made Subadi, Rabu (26/8/2020).
AKP Subadi melanjutkan, tim gabungan dari Basarnas, SAR Polda Bali, BPBD Tabanan, dan Polsek Penebel serta pihak desa melakukan pencarian.
Hingga akhirnya, setelah beberapa jam atau Rabu pagi hari sekitar 06.15 Wita, warga tersebut berhasil kembali dalam keadaan selamat dan sehat.
"Tapi sebelumnya tidak ada melapor. Sehingga kami mengimbau agar masyarakat yang mau mendaki melapor dulu ke polsek atau kantor desa agar diketahui kegiatannya, dan disarankan didampingi pemandu. Hal tersebut untuk mencegah kejadian seperti ini terulang kembali," tegasnya.
Hal senada juga disampaikan Perbekel Jatiluwih I Nengah Kartika.
Peristiwa tersebut bermula karena sejumlah pendaki tak kuat naik, kemudian istirahat di pertengahan jalan.
Karena kecapekan, warga yang sempat tersesat tersebut menitipkan tas serta HP-nya kepada rekannya.
Namun rekannya tersebut turun duluan dan ia berniat menyusul.
Kemungkinan yang bersangkutan tersesat di seputaran hutan itu saja, karena termasuk sudah dekat dengan wantilan atau jalur masuk, namun ternyata tak tahu arah dan kecapekan.
"Tapi sampai teman-temannya semua datang dari puncak, yang bersangkutan tidak muncul juga, sehingga dilaporkan," tuturnya.
Jadi, kata dia, rombongan tersebut naik atau mendaki lewat Pura Luhur Petali, karena sebelumnya berencana naik dari Pura Luhur Batukau tak diizinkan.
"Jadi mereka (rombongan) ini tidak lihat imbauan dan seharusnya laporbendesa adat dan perbekel babinkantibmas, dan polsek. Tapi mereka justru tak lapor. Sehingga kami imbau agar masyarakat yang hendak mendaki agar melapor dulu tentang kegiatannya agar hal serupa tak terjadi lagi di kemudian hari," tegasnya.
(*)