Minta Kader Gotong-royong Menangkan Pilkada 2020 di Bali, Koster: Yang Tak Dapat Rekomendasi Legowo

Koster memastikan dirinya akan turun langsung sebagai panglima perang untuk memenangkan keenam pasangan calon di Pilkada 2020 di Bali

Penulis: Ragil Armando | Editor: Irma Budiarti
Tribun Bali/Ragil Armando
Ketua DPD PDIP Bali Wayan Koster saat pidato politik usai pengumuman rekomendasi bagi enam Pilkada 2020 di Bali, di Kantor DPD PDIP Bali, Denpasar, Bali, Jumat (28/8/2020). 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Ketua DPD PDIP Bali, Wayan Koster memastikan dirinya akan turun langsung sebagai panglima perang untuk memenangkan keenam pasangan calon di Pilkada 2020 di Bali.

Bahkan, ia menegaskan bakal turun, baik dalam kapasitas sebagai gubernur dan Ketua DPD PDIP Bali.

"Saya akan turun konsolidasi di Pilkada 2020 ini, dan juga sebagai Ketua DPD Partai, saya juga akan turun sebagai gubernur untuk mengampanyekan kawan-kawan semua di Pilkada 2020 yang harus kita menangkan," kata dia dalam pidato politiknya usai pengumuman rekomendasi bagi enam Pilkada 2020 di Bali, di Kantor DPD PDIP Bali, Denpasar, Bali, Jumat (28/8/2020).

Hanya saja, ia meminta para kadernya untuk mengingatkan dirinya apabila melewati batas dalam berkampanye dan memenangkan calon PDIP.

Pasalnya, ia mengaku dibatasi oleh peraturan sebagai pejabat negara.

"Meskipun saya sebagai gubernur, saya juga ketua partai yang punya tanggung jawab, cuma tolong diperhatikan dan diingatkan kalau saya kelewatan dari ketentuan yang diberikan KPU atau Bawaslu," tegasnya.

Koster juga meminta semua kader PDIP di berbagai tingkatan dan jabatan bersama-sama bekerja keras dan bergotong-royong dalam memenangkan calon yang diberikan rekomendasi oleh Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Soekarnoputri.

"Menjadikan kewajiban kita semua sebagai kader partai, petugas partai baik di struktur, legislatif, maupun eksekutif untuk bertanggungjawab, berkomitmen wajib memenangkan pasangan yang telah diputuskan," tegasnya.

"Kita harus bekerja keras, bergotong-royong bersama-sama dengan segenap komponen yang ada di partai, kemudian juga dengan masyarakat, agar kita bisa memenangkan pertarungan ini," imbuhnya.

Selain itu, dirinya juga memahami ada kader-kader yang sudah ikut dalam proses penjaringan tetapi tidak mendapatkan rekomendasi.

Sebab itu ia meminta agar para kader-kader tersebut legowo dan berlapang dada menerima keputusan Megawati.

Koster juga meminta kepada kader-kader yang tidak mendapatkan rekomendasi tersebut untuk ikut bekerja keras dalam memenangkan calon yang diusung PDIP di Pilkada 2020 nanti.

"Saya paham dalam proses banyak kader-kader yang ikut, tetapi yang diputuskan oleh ketua umum adalah cuma satu, sehingga pasti ada yang tidak terpilih, oleh karena itu teman-teman yang ikut dan tidak mendapat rekomendasi, saya mohon agar bisa menerima keputusan ini dengan legowo, agar kita bisa bekerja keras dan bergotong-royong memenangkan ini," kata dia.

Bahkan, ia menegaskan kader tersebut tidak boleh melakukan langkah-langkah politik yang justru merugikan calon yang sudah direkomendasikan oleh PDIP.

Seperti diketahui, ada beberapa nama-nama yang disebut-sebut akan mendapatkan rekomendasi tetapi justru terlempar dari perebutan.

Seperti di Tabanan, sebelumnya ada dua versi terkait paket calon di Pilkada Tabanan 2020.

Pertama, paket IKG Sanjaya-I Made Gede Dedy Pratama.

Kedua, paket IKG Sanjaya-I Made Edi Wirawan yang justru mendapat rekomendasi.

Kemudian di Denpasar, dari dua nama yang berebut kursi calon wakil Wali Kota Denpasar, yakni Ketua DPC PDIP Denpasar yang juga Ketua DPRD Denpasar, I Gusti Ngurah Gede dan Sekretaris DPC PDIP Denpasar yang juga Ketua Fraksi PDIP DPRD Denpasar, Kadek Agus Arya Wibawa.

Megawati akhirnya memutuskan duet IGN Jayanegara-Kadek Agus Arya Wibawa (Jaya-Wibawa) yang diusung.

Lalu di Jembrana, PDIP melalui hasil penjaringannya menyerahkan tiga nama, yakni Made Kembang Hartawan di posisi balon bupati, Ida Bagus Susrama di wakil bupati, dan I Dewa Putu Mertayasa di posisi wakil bupati.

Hanya saja, justru anggota DPRD Bali Dapil Jembrana dari Fraksi PDIP, Ketut Sugiasa alias Sugik yang dipilih menjadi calon tandem Kembang.

"Kita tidak boleh melakukan langkah-langkah di luar itu," tegasnya.

Selain itu, Koster meminta agar para calon kepala daerah tersebut melakukan pendaftaran secara serentak pada tanggal 4 September 2020 hari pertama pendaftaran.

Kemudian, juga akan diadakan deklarasi secara serentak di masing-masing daerah yang dilanjutkan sampai ke tingkat banjar.

"Kita akan melakukan pendaftaran secara serentak di 4 September 2020 mendatang, pada jam 10 sudah sampai di kantor KPU," ucapnya.

(*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved