Satgas Covid-19: Jam Kerja Tenaga Kesehatan Akan Dikurangi Agar Tak Sampai Menimbulkan Kelelahan
Pasalnya pada situasi pandemi Covid-19 saat ini beban pekerjaan yang berat membuat tenaga medis berisiko terpapar Covid-19.
TRIBUN-BALI.COM - Pemerintah terus mencari cara untuk mengatasi beban kerja berlebih bagi tenaga medis di tengah pandemi virus corona (Covid-19).
Pasalnya pada situasi pandemi Covid-19 saat ini beban pekerjaan yang berat membuat tenaga medis berisiko terpapar Covid-19.
Sehingga memicu banyaknya kematian dari tenaga medis.
Salah satu yang dilakukan oleh pemerintah adalah mengurangi jam kerja bagi tenaga medis.
• Latihan Intensitas Tinggi Ala Shin Tae-yong di Kroasia, Pemain Timnas U-19 Sampai Ada yang Pingsan
• Ini Rincian Biaya yang Harus Dikeluarkan Tim Balap MotoGP saat Turun di sirkuit Balapan
• Pemerintah Pastikan Tak Akan Membedakan Pelayanan Vaksinasi Covid-19 Gratis dengan Mandiri
Sehingga nantinya tak terjadi kelelahan.
"Pengurangan jam kerja tenaga kesehatan.
Merasionalisasi agar tidak terjadi kelelahan," ujar Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito saat Konferensi Pers, Kamis (3/9/2020).
Mengatasi masalah tersebut, pemerintah juga mendorong untuk menambah jumlah shift kerja bagi tenaga medis.
Penambahan shift akan mengatasi panjangnya jam kerja.
Cara ketiga yang akan didorong oleh pemerintah adalah pengurangan beban kerja.
Hal itu dengan melakukan klasifikasi bagi pasien Covid-19 yang dirawat.
"Di mana beberapa rumah sakit, seperti Rumah sakit darurat Wisma Atlet dapat menangani pasien dengan kondisi ringan hingga sedang," terang Wiku.
Hal itu sejalan dengan rencana pemerintah DKI Jakarta yang mendorong isolasi di rumah sakit.
Wiku menyampaikan hal itu dapat dilakukan bila isolasi mandiri di rumah tak memungkinkan.
• Aktor Dwayne Johnson Sebut Terpapar Covid-19 Jauh Lebih Berat Ketimbang Cedera Parah
• Ramalan Zodiak Cinta Besok Jumat 4 September 2020, Taurus Curi Perhatian, Pisces Kecewa
• Fakta Pesta Seks Gay di Apartemen, Bermasker Merah Putih dan Peserta Diharuskan Bawa Handuk Sendiri
Wiku juga menekankan agar masyarakat menerapkan protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 dengan baik agar menjaga penambahan kasus tak tinggi.
Hal itu dengan menggunakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.
Sebagai informasi saat ini kasus positif Covid-19 di Indonesia masih terus bertambah.
Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19, Kamis (3/9) terdapat 184.268 total kasus positif Covid-19 di mana 132.055 kasus sembuh dan 7.750 meninggal dunia.(*)