BIN Merekomendasikan 3 Hal Ini terhadap Pariwisata Bali
Terkait pariwisata di Bali, Badan Intelejen Nasional (BIN) merekomendasikan tiga hal untuk Provinsi Bali.
Penulis: Kambali | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Badan Intelejen Nasional (BIN) merekomendasikan tiga hal untuk Provinsi Bali.
Hal ini disampaikan Deputi VII BIN, Dr Wawan Hari Purwanto dalam acara Diskusi Pariwisata "Mengawal Bangkitnya Pariwisata Bali Berdasarkan Protokol Kesehatan Demi Pemulihan Perekonomian Bali" di Grand Inna Bali Beach, Sanur, Kamis (10/09/2020).
Rekomendasi ini terkait penanganan Covid-19 bagi Provinsi Bali, yakni;
1. Kementerian/lembaga terkait dan stakeholder pariwisata nasional khususnya Bali agar tingkatkan sinergitas dalam rangka pemulihan sektor pariwisata yang aman berdasarkan protokol kesehatan
• Ingin Berlaga di MotoGP 2021, Andrea Dovizioso Tunggu Tawaran Kontrak yang Masuk
• Siswa di Badung Bakal Dapat Kuota Internet dari Pusat, Disdikpora Akui Masih Lakukan Validasi Data
• Jadi Narasumber Webinar, Wabup Suiasa Paparkan Percepatan Transformasi Digital di Badung
2. Pemprov Bali dan semua stakeholder terkait agar menata dan mengintensifkan pengawasan penerapan protokol kesehatan dengan didukung law enforcement guna mewujudkan pariwisata yang aman berdasarkan protokol kesehatan
3. Pemprov Bali dan semua stakeholder terkait agar merangkul elemen lainnya baik insan media maupun warganet, untuk ikut mempromosikan pariwisata Bali yang aman berdasarkan protokol kesehatan guna menumbuhkan keyakinan publik.
"Penanganan Covid-19 tidak hanya menjadi fokus satu instansi, tetapi juga membutuhkan sinergitas dan kolaborasi dari institusi pemerintah lainnya, pihak swasta dan masyakat," kata dia.
• Update Covid-19 di Bali - Kasus Positif Bertambah 111 Orang, Sembuh 115 Orang, 9 Pasien Meninggal
• Pesanku Kuta Kalahkan Kontra FC Payangan di Gelora Samudra Kuta
• Guru Besar Unud Prof. Pitana Nilai Bali Belum Saatnya Dibuka untuk Wisman, Ini Alasannya
Menurutnya, hal ini mengingat, pandemi Covid-19 telah berdampak pada berbagai aspek di antaranya kesehatan masyarakat dan ekonomi nasional.
"Untuk itu, dibutuhkan sinergitas antar pemangku kepentingan dalam menangani pandemi Covid-19 di tengah pembukaan pariwisata," kata dia. (*)