Pilkada Serentak
Jadi Gong Koalisi Jembrana Maju, Ini Alasan PKB Putuskan Usung Tamba-Ipat di Pilkada Serentak 2020
Ketua DPW PKB Bali, H. Bambang Sutiyono alias Bang Yono mengakui bahwa PKB akhirnya menjadi 'gong' penyempurna pasangan Tamba-Ipat di Pilkada Jembrana
Penulis: Ragil Armando | Editor: Wema Satya Dinata
Hasil pengamatan dari jajaran DPC dan hasil penjaringan aspirasi dari kader dan simpatisan PKB, serta masyarakat Jembrana pihaknya bawa ke DPW dan oleh DPW di bawa ke DPP untuk ditinjau dan di berikan rekomendasi kepada calon yang diusung PKB.
Dari proses tersebut, akhirnya DPP PKB memutuskan untuk mengusung Tamba-Ipat.
Menariknya, rekomendasi itu sendiri turun hanya kurang dari 24 jam sebelum pendaftaran ke KPU Jembrana, yakni pada Sabtu (5/9/2020) lalu.
"DPC Jembrana, kita sudah memberikan presentasi ke DPW dan DPP melalui DPW kita akan taat instruksi partai," katanya saat dikonfirmasi Tribun Bali, Kamis (10/9/2020).
Ia juga mengaku bahwa pasangan Tamba-Ipat juga merepresentasikan keberagaman sosial yang dimiliki oleh Kabupaten Jembrana.
Menurutnya, ini terlihat dari banyaknya partai yang ikut bergabung untuk mengusung Tamba-Ipat.
"Kenapa ke Tamba-Ipat, pasangan ini merepresentasikan keberagaman sosial," ujarnya.
PKB bersama 9 partai lainnya memutuskan untuk menegaskan sikapnya untuk mengusung duet I Nengah Tamba-I Gede Ngurah Patriana Krisna (Tamba-Ipat).
Dari 10 parpol yang deklarasi tersebut, 5 di antaranya parpol parlemen selaku pengusung, yakni Golkar (berkekuatan 6 kursi legislatif), Gerindra (4 kursi), Demokrat (2 kursi), PKB (2 kursi), dan PPP (1 kursi). Sedangkan 5 parpol non parlemen selaku pendukung adalah NasDem, Perindo, Berkarya, PKS, dan PSI.
Dalam Pilkada Jembrana 2020, Tamba-Ipat akan tarung head to head melawan Made Kembang Hartawan-I Ketut Sugiasa, pasangan Cabup-Cawabup yang diusung PDIP-Hanura.
Kembang-Sugiasa (yang telah mendaftar ke KPU Jembrana, 4 September 2020) maju tarung dengan kekuatan 19 kursi DPRD Jembrana hasil Pileg 2019 atau 54,29 persen suara parlemen, dengan rincian 18 kursi milik PDIP dan 1 kursi milik Hanura.
Ia juga mengaku bahwa pihaknya juga ingin menciptakan demokrasi yang sehat di Jembrana.
Ketua Fraksi PKB DPRD Jembrana ini menegaskan bahwa dengan adanya dua calon membuat masyarakat Jembrana dapat memilih calon yang terbalik di Pilkada nanti bagi kesejahteraan, kejayaan, dan kemajuan Jembrana.
"PKB dengan memilih Tamba-Ipat, melihat kondisi masyarakat. Ini bagian pencerdasan masyarakat, supaya menghidupkan demokrasi," akunya.
Yunus juga menegaskan bahwa pihaknya sudah mensosialisasikan keputusan mengusung Tamba-Ipat dengan jajaran PKB se-Jembrana. Pihaknya juga mengaku siap untuk menjalankan dan menaati instruksi dan keputusan DPP tersebut.