Peneliti Temukan Makan di Restoran Lebih Rentan Tertular Covid-19 Dibanding Tempat Lain
Peserta diwawancarai tentang aktivitas yang mereka lakukan selama 14 hari sebelum gejala mereka mulai, termasuk pergi ke toko, gym, kantor, salon, bar
TRIBUN-BALI.COM - Semenjak pandemi Covid-19, pergi keluar rumah tak lagi sama.
Tak ada lagi rasa aman, karena was-was tertular virus corona.
Meski demikian, sebagian orang terpaksa harus tetap beraktivitas di luar rumah untuk bekerja.
Tapi, ada baiknya ketika harus pergi bekerja, Anda membawa makanan dan alat makan dari rumah.
Pasalnya, studi baru menunjukkan, makan di restoran kemungkinan memiliki risiko lebih tinggi tertular Covid-19 daripada naik transportasi umum atau potong rambut di salon.
• Promo JSM Alfamart 12 September 2020, Beras, Popok Bayi hingga Camilan Turun Harga
• Pria yang Ditemukan Tewas di Kawasan Pantai Bali Beach Sempat Menerima Telepon
• Resep Sambal Terasi Pedas dan Nikmat, Gunakan Bahan-Bahan Ini
Temuan, dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), menyoroti risiko aktivitas di mana orang tidak selalu bisa memakai masker dan mempraktikkan jarak sosial, seperti saat sedang makan dan minum di restoran.
Untuk penelitian tersebut, para peneliti menganalisis informasi dari 314 orang dewasa yang dites Covid-19 di salah satu dari 11 fasilitas perawatan kesehatan di seluruh A.S.
Semua peserta telah mengalami beberapa gejala yang membuat mereka harus melakukan tes Covid-19.
Hasilnya, sekitar setengah dari peserta positif Covid-19, sedangkan setengah lainnya negatif.
Peserta diwawancarai tentang aktivitas yang mereka lakukan selama 14 hari sebelum gejala mereka mulai, termasuk pergi ke toko, gym, kantor, salon, bar atau kedai kopi, menghadiri kebaktian, menggunakan transportasi umum atau makan di restoran.
• Roti Putih hingga Jus Buah, 12 Makanan Ini justru Bikin Cepat Lapar
• Bikin Depresi, 3 Warna Ini Sebaiknya Tidak Diaplikasikan untuk Warna Cat Rumah, Termasuk Putih
• Ini Beragam Manfaat Kopi untuk Kesehatan Kulit, Menunda Penuaan hingga Mencegah Kanker Kulit
Secara keseluruhan, orang dengan hasil tes positif Covid-19 dua kali lebih mungkin melaporkan makan di restoran dalam 14 hari sebelum jatuh sakit, daripada orang yang dites negatif.
Ketika para peneliti mengecualikan orang yang diketahui memiliki kontak dengan Covid-19, mereka menemukan bahwa mereka yang dites positif, hampir tiga kali lebih mungkin melaporkan makan di restoran, dan hampir empat kali lebih mungkin melaporkan pergi ke bar atau kedai kopi, dibandingkan mereka dengan hasil tes negatif.
Tidak ada aktivitas lain dari survei yang dikaitkan dengan peningkatan risiko Covid-19.
Para penulis penelitian mencatat, bahwa salah satu batasan dari penelitian mereka adalah tidak membedakan antara makan di dalam dan di luar ruangan restoran. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Makan di Restoran Berisiko Tinggi Tertular Covid-19, Kok Bisa?"