Kabar Seleb
Pengakuan Pilu Inul Daratista Jika Jakarta Terapkan PSBB Total, Tak Lagi Mampu Menggaji Karyawannya
Inul Daratista yang juga memiliki bisnis di dunia hiburan mengaku bakal tak sanggup lagi bila harus menggaji karyawannya jika Jakarta menerapkan PSBB
TRIBUN-BALI.COM - Pedangdut Inul Daratista yang juga memiliki bisnis di dunia hiburan mengaku bakal tak sanggup lagi bila harus menggaji karyawannya jika Jakarta menerapkan PSBB total lagi.
Inul Daratista diketahui memiliki bisnis hiburan karaoke keluarga yang cukup tersohor dengan bendera bisnis Inul Vista.
Pedangdut asal Jawa Timur tersebut mengaku sedih dengan dampak pandemi Covid-19 yang berpengaruh pada sejumlah bisnis yang ia jalankan.
Bahkan, Inul mengaku bingung harus merasa senang atau sedih saat akan diterapkannya PSBB total di Jakarta.
Hal tersebut disampaikan Inul Daratista saat ditemui di kawasan Jakarta beberapa waktu lalu.
"Sebagai publik figur pasti ya harus tetap senang. Tapi orang-orang enggak tau susahnya dan sedihnya aku kayak apa," jelas Inul dikutip dari Warta Kota, Minggu (13/9/2020).
Inul mengaku, dirinya merasa sedih jika memposisikan diri sebagai pengusaha.
Pasalnya, bisnis karaokenya di Jakarta harus diperpanjang lagi.
"Kalau di Jakarta mau tujuh bulan sudah tutup dan karyawan aku menganggur sebagian," tambahnya.
Sebelumnya, Inul mengaku jika ia mampu menggaji penuh karyawan saat awal-awal pandemi Covid-19.
Namun, seiring berjalannya waktu Inul hanya memberi gaji sebanyak 60 persen, lalu beberapa bulan lalu cuma bisa memberi 30 persen saja.
"Dulu masih bisa gaji full. Terus berjalan waktu masih bisa ngasih gaji 60 persen, dan beberapa bulan lalu cuma bisa 30 persen," jelasnya.

Bahkan, Inul menyebut jika PSBB digelar kembali pada 14 September 2020 mendatang, kemungkinan ia tidak bisa menggaji karyawannya.
"Kalau sekarang mau di PSBB lagi, ya mohon maaf saya juga enggak mampu karna perusahaan juga mesti ada perhitungan ya," ungkapnya.
Meskipun begitu, sejumlah rumah karaokenya yang berada di luar jawa masih buka dan mengikuti aturan protokol di setiap daerahnya.