Longsor dan Pohon Tumbang Terjadi di Beberapa Titik di Karangasem
Hujan disertai angin kencang mengguyur Karangasem, Bali, Senin (21/9/2020) malam hingga Selasa (22/9/2020) pagi hari.
Penulis: Saiful Rohim | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Penyebabnya karena hujan disertai angin kencang.
Mengingat hujan deras yang mengguyur Karangasem berlangsung cukup lama dan intensitas hujan sangat deras.
Untuk diketahui, pemetaan BPBD Karangasem, dari 78 Desa/Kelurahan di Karangasem, sekitar 50 desa berpotensi mengalami longsor saat musim hujan.
Daerah berpotensi terjadi longsor tersebar di 8 Kecamatan.
Terbanyak yakni Kecamataan Rendang, Abang, Selat, beserta Sidemen.
Daerah yang berpotensi longsor karena lokasi dekat dengan pegunungan.
Seperti di Duda Timur Kecamatan Selat, Temukus Kecamatan Rendang, Bunutan Kecamatan Abang, Jungutan Kecamatan Bebandem, dan beberapa desa sekitar Kecamatan Kubu yang berdekatan dengan Gunung serta bebukitan.
Pemetaan BPBD terkait daerah berpotensi longsor yakni, Kecamatan Sideman dengan 10 desa yang berpotensi rawan longsor.
Kecamatan Selat 8 Desa, Kecamatan Abang dan Bebandem masing–masing 7 Desa, Kubu sebanyak 4 Desa, Rendang 5 desa, Manggis 5 Desa dan Kecamatan Karangasem 6 Desa.
Pejabat asal Singaraja tersebut menambahkan, untuk mengantisipasi hal tidak diinginkan BPBD Karangasem edarkan surat imbauan tiap desa melalui Camat untuk tetap waspada.
Dilarang mendekati daerah tebing yang berpotensi longsor, saat hujan datang.
Tujuannya untuk mengantisipasi hal tak diinginkan.
Selain mengedarkan surat imbauan, kata Arimbawa, BPBD akan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk mengantisipasinya hal tidak diinginkan.
Seperti dengan Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim), serta Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) untuk alat evakuasinya.(*).