BangSa dan TePat Saling Sindir Setelah Ditetapkan Nomor Urut

TRIBUN-BALI.COM, NEGARA- Tensi politik Pilkada Jembrana sudah mulai memanas.

Saling sindir soal nomor urut dilakukan oleh dua pasangan calon (Paslon).

Hal itu nampak setelah keduanya paket BangSa (I Made Kembang Hartawan-I Ketut Sugiasa) dan TePat (I Nengah Tamba-I Gede Ngurah Patriana Krisna) turun dari lantai II ke lantai I ACJN Rambut Siwi, Desa Yehembang Kangin, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Bali, Kamis (24/9/2020).

Paket TePat turun terlebih dahulu dibanding paket BangSa yang menyusul di belakangnya.

• Gigi Hadid Melahirkan Anak Pertama, Zayn Malik Unggah Potret Tangannya Digenggam Tangan Mungil Bayi

• Ini 4 Drakor yang Mengisahkan Tentang Anak-anak Muda, Kisah Cintanya Manis

• Arsenal Bekuk Leicester City 2-0

Paket BangSa kemudian menghampiri awak media dan memberikan beberapa komentar.

Kembang Hartawan sebagai calon petahana dalam kontestasi Pilkada Jembrana menuturkan, bahwa dengan nomor urut satu ini maka dengan ini sesuai dengan harapan paket BangSa.

Dimana dalam Pilkada 2020 ini makna satu itu adalah satu tarikan nafas perjuangan.

Dan satu berarti satu bangsa dan satu bahasa.

Tidak ada dua bangsa di Indonesia dan tidak ada dua bahasa Indonesia.

“Jadi tidak ada dua bangsa atau dua bahasa, karena sudah ada yang ke satu kenapa harus ke dua. Satu bangsa satu bahasa satu tekad. Sesuai dengan harapan karena berpengalaman jadi tinggal ngebut saja,” ucap Kembang menyindir.

Tamba pun tidak ingin ketinggalan, setelah Kembang melontarkan sindiran.

Nengah Tamba pun menyebut bahwa soal angka satu dan dua, maka angka yang paling besar adalah dua.

Jadi sudah bisa disimpulkan yang lebih besar yang akan menang.

“Angka satu dan dua lebih besar mana? Jokowi menang dengan angka dua juga. Jadi salam dua jari. Kami target menang 60 persen,” ungkapnya. (*).