Desa Sumerta Kelod Denpasar Buka Bank Buku, Adakan Beragam Kegiatan di Tengah Pandemi Covid-19

Desa Sumerta Kelod Denpasar Buka Bank Buku, Adakan Beragam Kegiatan di Tengah Pandemi Covid-19 Dari Belajar Menulis Aksara Bali hingga Bahasa Inggris

TRIBUN BALI/ I PUTU SUPARTIKA
Perpustakaan Desa Sumerta Kelod, Denpasar 

Laporan Wartawan Tribun Bali, I Putu Supartika 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- Perpustakaan milik Desa Sumerta Kelod, Denpasar akan berlomba mewakili Bali dalam lomba perpustakaan desa nasional.

Saat ini pihak desa masih terus melakukan persiapan untuk lomba tersebut.

Perpustakaan ini mulai didirikan tahun 2016 dan berlokasi di Jalan Drupadi, tepatnya di depan SMKN 4 Denpasar

Perbekel Desa Sumerta Kelod, I Gusti Ketut Anom Suardana mengatakan, perpustakaan ini dibuat untuk menjawab perkembangan globalisasi dan menangkal dampak negatifnya.

Berharap Pandemi Cepat Berlalu, PT. Penerbit Erlangga Serahkan 20 Wastafel di Disdikpora Badung

Bek AC Milan, Leo Duarte Divonis Positif COVID-19

Ini 5 Film Marvel Cinematic Universe yang Rencananya Akan Tayang Tahun Depan, Apa Saja Itu?

“Kami musyawarahkan dalam musyawarah desa dengan tokoh masyarakat dan dukungan berbagai pihak, dan lahirlah perpustakaan ini. Lewat perpustakaan desa ini, kami ingin membentuk karakter anak di desa kami,” kata Anom yang ditemui Kamis (24/9/2020) siang.

Untuk koleksi buku yang ada di perpustakaan ini untuk pembeliannya menggunakan dana desa.

Selain itu, ada juga bantuan dari CSR serta sumbangan dari masyarakat.

Bahkan pihaknya membuat bank buku untuk mengumpulkan donasi buku dari masyarakat.

“Ada saja masyarakat yang menyumbang. Buku sumbangan kemudian kami sortir dan berikan nomor dan kami tata di rak buku,” katanya.

Sebelum Covid-19, kunjungan ke perpustakaan ini cukup banyak, dalam sehari bisa sampai 20 orang yang kebanyakan dari siswa.

Saat pandemi Covid-19 perpustakaannya sempat ditutup, yang kemudian dibuka kembali dikarenakan banyak siswa yang ingin mencari referensi membuat tugas.

Setelah dibuka kembali, siswa pun datang ke sana bahkan mereka juga membuat tugas di perpustakaan ini.

Sebagai penunjang, perpustakaan ini pun dilengkapi dengan wifi sehingga bisa dipergunakan siswa untuk belajar online.

“Saat pandemi kami batasi sampai 10 orang yang datang ke sini,” katanya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved