Menkopolhukam Mahfud MD Minta Polisi Tidak Tegas Pidanakan Konser Dangdut di Tegal
Awalnya ulama asal Rembang itu mengomentari berita yang menyebutkan bahwa polisi tak berani membubarkan acara dangdutan tersebut.
TRIBUN-BALI.COM, JAKARTA - Polri diminta menindak tegas dengan memproses pidana pihak yang menginisiasi konser dangdut di Tegal, Jawa Tengah yang digelar di tengah pandemi Covid-19.
Hal ini disampaikan oleh Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD lewat akun twitternya @mohmahfudmd.
Mahfud MD menjawab kicauan dari KH Mustofa Bisri.
Awalnya ulama asal Rembang itu mengomentari berita yang menyebutkan bahwa polisi tak berani membubarkan acara dangdutan tersebut.
Lalu Mahfud membalas bahwa hal itu sangat disayangkan. Ia meminta Polri bersikap tegas.
• Wakil Ketua DPRD Tegal Gelar Konser Dangdut di Acara Khitanan Anak, Polisi Tak Berani Bubarkan
"Memang hal itu sangat disayangkan Gus @gusmusgusmu. Saya sudah meminta Polri untuk memproses hukum ini sebagai tindak pidana," kata Mahfud.
Meski konser dangdutan sudah selesai digelar, namun polisi masih bisa meminta pertanggungjawaban pihak yang menggelar acara tersebut.
Mahfud juga berharap partai politik turut menindak kader yang diduga terlibat dalam acara tersebut.
"Saya yakin induk parpolnya juga bisa menindak sebab selain sudah berkomitmen di DPR, semua sekjen parpol dalam pertemuan dengan Pemerintah/KPU/Bawaslu tanggal 22/9/20 juga berkomitmen," katanya.
Diberitakan, Wakil Ketua DPRD Kota Tegal, Jawa Tengah, Wasmad Edi Susilo nekat menggelar konser dangdut meski dalam kondisi pandemi corona.
Akibatnya, konser yang digelar untuk memeriahkan acara pernikahan dan khitanan anaknya di Lapangan Tegal Selatan pada Rabu (23/9/2020) malam itu memicu kerumunan massa.
Dari pantauan Kompas.com di lokasi acara, warga yang menonton pergelaran musik dangdut tersebut tak mengindahkan protokol kesehatan.
Hal itu terlihat saat mereka saling berimpitan dan banyak yang tak mengenakan masker.
Terkait dengan kegiatan tersebut, Kapolsek Tegal Selatan Kompol Joeharno angkat bicara.
Menurut dia, saat yang bersangkutan mengajukan izin acara, awalnya mengaku hanya akan membuat acara sederhana dengan panggung kecil untuk sekadar menghibur tamu.