5 Cara Menghadapi Kehilangan Pekerjaan Akibat Dampak Pandemi Covid-19

Dalam situasi yang sulit ini, ternyata jaringan pertemanan dan jaringan profesionalitas bisa menjadi sekoci penyelamat.

Editor: Wema Satya Dinata
Gambar oleh Gerd Altmann dari Pixabay
Foto ilustrasi pekerja yang dirumahkan atau di PHK 

TRIBUN-BALI.COM - Dampak dari pandemi Covid-19 ini membuat banyak orang kehilangan pekerjaan, karena perekonomian semakin memburuk dengan cepat.

Hal ini bukan hanya terjadi di Indonesia, melainkan di seluruh dunia.

Gawatnya lagi, nasib ini menimpa di semua jenjang di perusahaan, termasuk di tingkat direksi.

Dalam situasi yang sulit ini, ternyata jaringan pertemanan dan jaringan profesionalitas bisa menjadi sekoci penyelamat.

Ganti Lawan dan Jadwal Maju, Pelatih Bali United Teco: Tak Masalah, Tim Berangkat Lebih Awal

Kasus Covid-19 Terbanyak di Karangasem Berada di Kecamatan Karangasem dan Abang, Ini Rinciannya

Jika Masih Gunakan Fasilitas Negara Saat Cuti, KPU Badung Ancam Pencalonan Paslon Dibatalkan

Sebagaimana dilansir laman Fast Company, Jackie Lamping adalah seorang chief marketing officer (CMO) yang kehilangan pekerjaan gara-gara pandemi ini.

Dalam tulisannya untuk Fast Company itu, Lamping menceritakan proses yang dilaluinya sampai akhirnya memperoleh pekerjaan lagi.

"Saya baru saja bergabung dengan sebuah perusahaan start up yang sedang tumbuh pesat, sebagai CMO mereka. Saya sedang bangga-bangganya dengan pencapaian itu, dan memiliki banyak rencana," tulis Lamping mengawali artikelnya.

Pada saat dirinya sedang bahagia, virus corona tiba di Amerika Serikat, dan perusahaan tempat Lamping bekerja ikut rontok terkena imbas pandemi.

Pemiliki perusahaan terpaksa memecah separuh dari jumlah karyawannya, termasuk seluruh departemen marketing. Maka Lamping pun kehilangan pekerjaannya.

"Saya seperti ditampar sangat keras, namun 40 juta orang di Amerika juga mengalami ini di masa pandemi ini. Jadi ini cerita dan saran saya bagaimana mengatasi masa sulit ini. Anda pasti bisa mengatasinya, dan menjadi lebih kuat," katanya.

1. Menerima

Lamping mengaku sangat terpukul dengan pemecatannya itu, sebab selama ini pekerjaan dan karier adalah nilai terpenting dari dirinya. Maka tak punya pekerjaan sangat menakutkan.

Dia kerap berandai-andai, yang merupakan bentuk penyangkalannya atas kejadian pemecatan itu.

Namun kebanyakan berandai-andai itu menyalahkan dirinya sendiri.

"Saya harus menyadarkan diri saya sendiri bahwa pemecatan ini bukan kesalahan saya, melainkan kondisi yang mengharuskan demikian. Semakin cepat saya bisa menerima kenyataan, semakin cepat saya bisa melangkah maju," katanya.

Gelar Operasi Yustisi, Personel Gabungan dari Denpasar & Badung Dapati 23 Warga Tak Memakai Masker

Acara Makedekan Ajak Clekontong Mas Hadirkan Ajik Topok Sebagai Bintang Tamu

Ramalan Zodiak Karier 28 September 2020: Pisces Pahami Prospek, Aries Sukses Menyelesaikan Tugas

2. Mengenali kekuatan diri sendiri

Pada saat kehilangan rutinitas bekerjanya, Lamping jadi memiliki waktu untuk mendengarkan kebutuhan tubuhnya, dalam mengatasi kesedihan itu.

Dia menangis, marah-marah, makan es krim, untuk melampiaskan kekecewaannya.

Namun di masa itu, dia juga bisa merenung bahwa kehilangan pekerjaan hanya salah satu pengalaman buruk dalam hidupnya.

Sebelumnya dia sudah mengalami berbagai kegagalan, dan bisa mengatasinya.

"Di situ saya sadar bahwa pengalaman buruk dan kegagalan selama ini adalah persiapan untuk menghadapi masalah berikutnya. Pengalaman-pengalaman itu mengajarkan saya untuk menata lagi kehidupan. Saya memisahkan apa yang bisa saya kendalikan dan apa yang tidak. Kemudian menyusun strategi dan menentukan target dengan apa yang bisa saya kendalikan," tulisnya.

3. Membuka jaringan

Setelah menguasai dirinya, Lamping kemudian mulai menghubungi kontak-kontak profesionalnya, mencari informasi lowongan pekerjaan untuk jabatan CMO.

"Beruntung bagi saya, seorang teman mengenalkan saya kepada Alyson Friedensohn, pendiri sekaligus CEO perusahaat start up bidang kesehatan jiwa, Modern Health. Dan sebulan setelah dipecat, saya memperoleh pekerjaan sebagai CMO di Modern Health," kata Lamping.

Menurut dia, banyak lowongan pekerjaan di jenjang atas, terutama level C-suite (sebutan informal untuk level chief, seperti ceo, cfo, cmo), tidak diumumkan secara terbuka.

"Jadi kontak orang-orang di jaringan profesional, jangan arogan, jangan malu minta tolong, dan jangan buang waktu," kata Lamping memberi saran.

4. Terbuka dengan tantangan baru

Dengan pengalaman selama 15 tahun di bidang markering, Lamping mengaku dia mempunyai standar yang tinggi soal pekerjaan. Terutama dalam hal kapasitas perusahaan tempatnya bekerja.

Namun dalam situasi seperti sekarang ini, dia menurunkan standar si kapasitas perusahaan, tapi bukan dinilai dari etika pekerjaan dan perusahaan.

"Ketika seorang mentor menawarkan Modern Health, saya belum pernah mendengar nama perusahaan itu sebelumnya. Ternyata mereka start up yang masih dalam tahap mengumpulkan dana. Biasanya perusahaan seperti ini bukan impian saya," kata Lamping.

Selain itu, Lamping juga belum pernah bekerja di industri perawatan kesehatan.

Namun dia membuka diri untuk pengalaman baru, dan menghubungi Alyson Friedensohn via Zoom.

Dari percakapan itu diketahui bahwa saingannya untuk posisi itu banyak, dan kondisi itu menantang Lamping untuk mendapatkan pekerjaan itu.

"Saya sangat terinsirasi oleh percakapan dengan Alysson, sehingga menghabiskan akhir pekan menyiapkan presentasi setebal 45 halaman tentang rencana marketing yang akan saya terapkan," ujar Lamping.

Dua bulan sudah Lamping bekerja sebagai CMO Modern Health, dan dia sangat bahagia dnegan pekerjaan barunya.

Bahkan dia berkata ke semua orang bahwa pekerjaan itu seperti tercipta untuknya.

5. Tumbuh dari kegagalan

Kehilangan pekerjaan di masa pandemi Covid-19 ini memang bukan sepenuhnya kegagalan, karena lebih tepatnya adalah pengalaman buruk.

Namun Lamping dapat menyimpulkan berdasarkan pengalamannya ini, baik pengalaman buruk atau kegagalan adalah media untuk tumbuh lebih baik secara personal maupun profesional.

"Bila kita mengizinkannya, kondisi sulit dapat menjadi sumber kekuatan, untuk melontarkan kita ke peluang yang lebih baik daripada yang pernah kita pikirkan," kata Lamping.

Berdasarkan pengalamannya itu, Lamping mengaku kini dia memandang tahun 2020 lebih positif.(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunwartakotawiki.com dengan judul 5 Cara Menghadapi Kehilangan Pekerjaan Akibat Pandemi Covid-19,

 

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved