Hasil Survei Menteri Kesehatan Terawan Terpopuler dan Ini Alasan Najwa Shihab Ingin Undang Menkes
Kalau kita lihat ada pak Prabowo, ada Sri Mulyani, ada Erick Thohir, ada ada Basuki (Hadimuljono)
TRIBUN-BALI.COM, JAKARTA - Survei Charta Politika menunjukkan, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menjadi menteri dengan kinerja terbaik menurut responden.
Sebanyak 12,8 persen responden menilai Prabowo sebagai menteri dengan kinerja terbaik.
Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya mengatakan, selain Prabowo, nama Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri BUMN Erick Thohir juga banyak dipilih responden sebagai menteri berkinerja terbaik.
"Kalau kita lihat ada pak Prabowo, ada Sri Mulyani, ada Erick Thohir, ada ada Basuki (Hadimuljono), jadi kalau disimpulkan kebanyakan nama-nama yang muncul, ini terbuka ya," kata Yunarto saat memaparkan hasil survei "Trend 3 Bulan Kondisi Politik, Ekonomi, dan Hukum pada Masa Pandemi Covid-19", Rabu (22/7/2020).
Dalam survei ini, responden diajukan pertanyaan terbuka.
Mereka diminta menyebutkan nama menteri yang dianggap berkinerja terbaik.
• Dua Pekan Luhut Panjaitan dan Doni Monardo Ditugasi Presiden Redam Covid-19 di 9 Provinsi, Hasilnya?
Setelah Prabowo, Menteri Keuangan Sri Mulyani dinilai responden berkinerja baik.
Sebanyak 11,5 persen responden memilih Sri Mulyani, kemudian 5,8 persen memilih Menteri BUMN Erick Thohir.
Lalu, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (4,2 persen), Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian (2,6 persen), dan Menteri Sosial Juliari Batubara (2,2 persen).
Ada pula nama Mendikbud Nadiem Makarim (2 persen), mantan Menteri KKP Susi Pudjiastuti (1,7 persen), Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (1,5 persen), Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (1,2 persen), dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung (1 persen).
Di samping itu, Yunarto mengatakan, nama Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menjadi menteri yang paling sering terlihat atau populer di jajaran menteri kabinet Indonesia Maju.
Ini karena Terawan selama pandemi Covid-19. Terawan dipilih responden sebesar 18,6 persen sebagai menteri yang paling sering terlihat dan terdengar selama pandemi Covid-19.
"Terawan, Sri Mulyani, Doni Monardo, Juliari Batubara, dan Tito Karnavian jadi kepala lembaga yang paling sering dilihat dan didengar dalam masa Covid-19 saat ini," kata Yunarto.
Adapun di bawah Terawan, ada nama Menteri Keuangan Sri Mulyani (13,7 persen), Kepala BNPB Doni Monardo (8,2 persen), Mensos Juliari Batubara (4,3 persen), Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian (4,0 persen), dan Menteri BUMN Erick Thohir (3,3 persen).
Kemudian, Mendikbud Nadiem Makarim (1,7 persen), Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (1,4 persen), Mendes PDT Abdul Halim Iskandar (1,1 persen), Menteri Agama Fachrul Razi (1,1 persen), Menhub Budi Karya Sumadi (1,1 persen), Kapolri Jenderal Idham Azis (1,0 persen), dan Panglima TNI Hadi Tjahjanto (1,0 persen).
• Ini Kekayaan Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo, Sempat Ingin Fokus Bisnis Peternakan dan Pertanian
Survei Charta Politika dilakukan pada 6 hingga 12 Juli 2020 dengan metode wawancara melalui telepon.
Metode yang digunakan yakni simple random sampling.
Jumlah sampel 2.000 responden dengan kriteria 17 tahun atau sudah memenuhi syarat pemilih.
Wilayah survei nasional, tingkat kesalahan atau margin of error 2,19 persen, dan quality control 20 persen dari total sampel.
Undang Menkes ke Mata Najwa

Sementara itu, jurnalis sekaligus presenter Najwa Shihab mengungkap alasannya ingin mengundang Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto ke acara yang ia pandu, yakni " Mata Najwa".
Hal ini ia ungkap merespons viralnya video "Mata Najwa" edisi "Menanti Terawan" di media sosial.
Menurut Najwa, kehadiran pejabat seperti Terawan sangat diperlukan untuk memberi penjelasan kepada publik terkait situasi pandemi Covid-19 di Indonesia.
• Menkes Terawan Dituding Salahgunakan Wewenang, IDI dan Organisasi Profesi Kedokteran Surati Jokowi
"Tak ada yang lebih otoritatif selain menteri untuk membahasakan kebijakan-kebijakan itu kepada publik, termasuk soal penanganan pandemi," kata Najwa, Selasa (29/9/2020).
"Selama ini, penanganan pandemi terkesan terfragmentasi, tersebar ke berbagai institusi yang bersifat ad-hoc, sehingga informasinya terasa centang perenang," ujarnya.
Adapun Menkes Terawan memang terlihat jarang tampil di media sejak kasus pandemi Covid-19 di Indonesia terus bertambah.
Padahal, Najwa menilai, publik berhak mengetahui apa yang telah, sedang atau akan terjadi terkait pandemi Covid-19 ini.
• Terawan Dituding Salahgunakan Wewenang, IDI Dkk akan Surati Jokowi
Oleh karena itu, Mata Najwa memberikan ruang pada Terawan untuk menjelaskan dengan mekanisme dua arah atau diskusi.
"Warga negara wajib patuh kepada hukum, tapi warga negara juga punya hak untuk mengetahui apa yang sudah, sedang dan akan dilakukan oleh negara," kata dia.
Selain itu, Najwa juga mengaku mendapat banyak titipan pertanyaan dari masyarakat untuk Terawan.
• Hasil Survei Charta Politika:Prabowo Sebagai Menteri Berkinerja Terbaik & Terawan Menteri Terpopuler
Hal itu juga menjadi salah satu alasan mengapa "Mata Najwa" ingin mengundang Terawan.
"Meneruskan berbagai permintaan itu, undangan ini kami sampaikan. Undangan ini bukanlah tantangan atau sejenisnya," ucapnya.
"Tapi benar-benar harapan agar info dan kebijakan penanganan pandemi ini bisa diperoleh langsung dari pemegang kewenangan," kata Najwa Shihab. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Survei Charta Politika: Prabowo Menteri Berkinerja Terbaik, Terawan Menteri Terpopuler dan Ini Alasan Najwa Shihab Ingin Undang Menkes Terawan ke Mata Najwa.