Corona di Indonesia

Termasuk 5 Dokter dari Bali, 228 Tenaga Kesehatan Meninggal Dunia Akibat Covid-19, Data Terbaru IDI

Dari 127 dokter yang wafat, terdiri dari 66 Dokter Umum dengan 4 dokter di antaranya merupakan guru besar, 59 dokter spesialis

Editor: Kambali
KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG
Petugas pemakaman membawa peti jenazah pasien suspect virus corona atau Covid-19 di TPU Pondok Rangon, Jakarta Timur, Kamis (9/9/2020). Petugas administrasi TPU Pondok Ranggon mengatakan saat ini jumlah makam yang tersedia untuk jenazah dengan protokol COVID-19 tersisa 1.069 lubang makam, dan diperkirakan akan habis pada bulan Oktober apabila kasus kematian akibat COVID-19 terus meningkat. 

TRIBUN-BALI.COM, JAKARTA - Jumlah kematian tenaga kesehatan ( nakes) di Indonesia akibat infeksi Covid-19 kembali meningkat, mencapai 228 nakes.

Berdasarkan data dari Tim Mitigasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Perhimpunan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) dan Perawatan Nasional Indonesia (PPNI) menyebutkan bahwa per hari ini, Selasa (29/9/2020), terdapat 127 dokter, 9 dokter gigi dan 92 perawat telah meninggal dunia.

Dari 127 dokter yang wafat, terdiri dari 66 Dokter Umum dengan 4 dokter di antaranya merupakan guru besar, 59 dokter spesialis dengan 4 di antaranya dalah guru besar dan 2 orang residen.

Sementara, dari 9 dokter gigi tersebut, 6 dokter gigi umum dan 3 dokter gigi spesialis.

Alasan Ada Perbedaan Strategi, Dokter Akmal Taher Mundur dari Satgas Penanganan Covid-19

VIDEO: Marmer Cake Ekonomis Tanpa Pengembang, Enak, Padat & Lembut

Keseluruhan dokter tersebut berasal dari 18 IDI wilayah provinsi dan 61 IDI cabang kota/kabupaten.

Berdasarkan data provinsi di seluruh Indonesia adalah sebagai berikut.

  • Jawa Timur: 31 dokter
  • Sumatera Utara: 21 dokter
  • DKI Jakarta: 17 dokter
  • Jawa Barat: 11 dokter
  • Jawa Tengah: 9 dokter
  • Sulawesi Selatan: 6 dokter
  • Bali: 5 dokter
  • Sumatera Selatan: 4 dokter
  • Kalimantan Selatan: 4 dokter
  • Aceh: 4 dokter
  • Kalimantan Timur: 3 dokter
  • Riau: 3 dokter
  • Kepulauan Riau: 2 dokter
  • DI Yogyakarta: 2 dokter
  • Nusa Tenggara Barat: 2 dokter
  • Sulawesi Utara: 1 dokter
  • Banten: 1 dokter
  • Papua Barat: 1 dokter

Menko PMK Sebut Pemerintah Terus Cari Cara Turunkan Angka Kematian Dokter Akibat Covid-19

Menyikapi angka kematian tenaga kesehatan yang meningkat pesat ini, Ketua Tim Protokol dari tim Mitigasi IDI, DR dr Eka Ginandjar SpPD-KKV mengatakan, hal ini dikarenakan sebagian besar masyarakat tidak memahami pelaksanaan aturan adaptasi kehidupan baru dan masih banyak yang tidak mematuhi protokol kesehatan.

Eka menuturkan, munculnya klaster-klaster baru di setiap area dan bidang merupakan hal yang patut diwaspadai saat ini.

"Penggunaan masker yang baik dan benar sangat penting dalam upaya memutus rantai penularan Covid-19, termasuk menjaga diri kita dan orang lain yang kita sayangi dari tertular Covid-19, maka langkah 3M harus dilaksanakan," kata Eka.

Dalam menyikapi kematian akibat Covid-19 pada tenaga kesehatan di Indonesia, langkah 3M dalam protokol kesehatan yang dimaksudkan yaitu sebagai berikut.

1. Memakai masker

Upayakan untuk selalu memakai masker dengn baik dan benar menjadi barrier jalur masuk dan keluar dari proses penularan Covid-19 yang menular melalui droplet atau bahkan aerosol pada kondisi ruangan dengan sirkulasi yang tidak baik.

2. Menjaga jarak fisik

Salah satu protokol kesehatan berikutnya adalah jarak aman secara fisik minimal 1 meter dengan orang lain, untuk menghindari kontak.

Keluarga Kembali Menjadi Klaster Baru Penyebaran Covid-19, Rai Mantra Tekankan Disiplin Prokes & VDJ

Anda juga sebaiknya menghindari kerumunan apalagi beraktivitas bersama dalam waktu lama dengan sirkulasi udara tertutup, termasuk makan bersama.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved