Munculnya Peristiwa G30S & Kesaksian Kolonel Abdul Latief di Mahmil Soal Soeharto

Tragedi berdarah peristiwa 30 September 1965 (G30S) masih menyisakan teka-teki hingga saat ini. Satu di antaranya menyangkut peran Soeharto ketika

Editor: Ady Sucipto
istimewa/net
Soekarno dan Soeharto 

Soeharto muncul sebagai pahlawan. Ia menumpas PKI dan menjadi presiden.

Kekejaman yang sesungguhnya terjadi belakangan: setidaknya 500.000 orang yang dituduh PKI atau simpatisannya, dihabisi di berbagai penjuru Indonesia.

Yang lebih beruntung, berakhir di penjara selama puluhan tahun. Seperti Latief yang merasa dikhianati oleh Soeharto.

"Jadi siapa yang sebenarnya telah mengakibatkan terbunuhnya para jenderal tersebut?

Saya yang telah memberi laporan lebih dulu kepada Jenderal Soeharto?

Atau justru Jenderal Soeharto, yang sudah menerima laporan tetapi tidak berbuat apa-apa?" kata Latief dalam kesaksiannya.

"Nyatanya, sama sekali tidak pernah ada langkah-langkah untuk menambah penjagaan.

Sebaliknya, setelah Peristiwa G30S meletus, selain menghantam G30S dan juga membantai ribuan rakyat yang sama sekali tidak tahu apa-apa, mereka bertiga (Soeharto, Umar Wirahadikusumah, dan Basuki Rachmat) kemudian malahan bersama-sama menggulingkan pemerintahan Presiden Sukarno," ujar Latief.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengapa Soeharto Tidak Diculik dan Dibunuh PKI?",

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved