Corona di Bali
Bantu Terapi Antibodi, 23 Mantan Pasien Covid-19 Ikuti Donor Plasma Konvalesen di Kodim Klungkung
Kodim 1610 Udayana menggelar donor plasma konvalesen terhadap pasien yang telah berhasil sembuh dari Covid-19
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, SEMARAPURA- Kodim 1610 Udayana menggelar donor plasma konvalesen terhadap pasien yang telah berhasil sembuh dari Covid-19, Kamis (1/10/2020).
Nantinya plasma darah yang didonor dari para penyintas digunakan untuk terapi antibodi bagi pasien Covid-19 yang masih dalam perawatan.
Kolonel Czi Dandim 1610/Klungkung, Paulus Joni Simbolon menjelaskan, kegiatan donor plasma konvaselen tersebut diikuti oleh 23 mantan pasien Covid-19 dari Klungkung, Bangli, dan Karangasem yang sudah dinyatakan sembuh.
"Sebenarnya ada 26 orang yang kami data untuk ikut donor plasma darah konvalesen ini. Hanya saja hanya 23 orang yang memenuhi syarat," ungkap Joni Simbolon.
• Dayu Ani Garap Tari Kenapa Legong dan Kidung Pangraksa Jiwa Secara Daring
• Promo Indomaret 1 Oktober 2020: Super Hemat & Heboh, Minyak Goreng, Popok, Detergen Hingga Kosmetik
• Man United Cukur Gundul Brighton 3-0, Setan Merah Berhak Lolos ke Perempat Final Piala Liga Inggris
Menurutnya tidak sembarang mantan pasien Covid-19 yang bisa mendonorkan plasma darahnya untuk terapi antibodi.
Yakni harus berusia minimal 17 tahun, dan maksimal 60 tahun, belum pernah melakukan persalinan, hingga plasma darahnya dinyatakan cukup sebagai antibodi Covid-19.
"Kami berusaha memberi pahaman ke para mantan pasien Covid-19 ini, jika setetes darah mereka sangat berarti untuk kesembuhan pasien Covid-19 yang masih dalam perawatan," ungkap Joni Simbolon.
Sementara, Kadis Kesehatan Klungkung, dr. Ni Made Adi Swapadmi mengungkapkan, terapi konvaselen ini memanfaatkan plasma darah pasien Covid-19 untuk didonorkan ke pasien Covid-19 yang masih dalam perawatan.
Fungsinya untuk membentuk antibodi melawan virus Covid-19.
"Oleh sebab itu, donor plasma konvalesen ini tidak sembarangan. Sebelum donor ada pengecekan, apakah antibodinya memenuhi syarat," ungkapnya.
Dengan upaya ini, diharapkan semakin banyak pasien Covid-19 yang dapat disembuhkan melalui terapi ini. (*).