Editor Wanita Ini Nekad Bakar Diri di Depan Kantor Kemendagri Rusia, Sempat Tulis Pesan Begini di FB

Ia dikabarkan nekad membakar dirinya di depan kantor kementerian dalam negeri Rusia di Kota Nizhniy Novgorod.

Editor: Ady Sucipto
Facebook via BBC
Irina Slavina, Editor sekaligus Pemimpin Redaksi Koza Press, koran lokal Rusia. Dia tewas bakar diri di depan kantor kementerian dalam negeri. Sebelum tewas, dia meminta agar pemerintah Rusia disalahkan. 

TRIBUN-BALI.COM, MOSKWA - Peristiwa tragis sekaligus memilukan datang dari seorang editor berita asal Rusia, Irina Slavina

Ia dikabarkan nekad membakar dirinya di depan kantor kementerian dalam negeri Rusia di Kota Nizhniy Novgorod.

"Saya minta kalian untuk menyalahkan Federasi Rusia atas kematian saya," jelas Irina Slavina dalam tulisannya di Facebook.

Otoritas "negeri Beruang Merah" menyatakan, mereka sudah menemukan jenazahnya di mana Slavina menderita sejumlah luka bakar.

Pada Kamis sebelum dia tewas bakar diri (1/10/2020), Slavina mengungkapkan bahwa polisi datang ke apartemennya dan menggelar penggeledahan.

Dalam keterangannya, penegak hukum mencari material yang berkaitan dengan organisasi pro-demokrasi Open Russia, di mana komputer beserta datanya disita.

Dalam rekaman CCTV, nampak seorang pria berusaha memadamkan api yang mulai menjilati tubuh Slavina di depan kantor kementerian dalam negeri.

Namun seperti dilansir BBC Sabtu (3/10/2020), si editor terus-menerus mendorongnya menjauh sebelum akhirnya dia kolaps ke tanah.

Komite Investigasi Rusia menerangkan, mereka membenarkan Irina Slavina yang meninggalkan suami dan anak telah tewas.

Namun, mereka membantah ada kaitannya dengan penggeledahannya.

Irina Slavina dikenal sebagai pemimpin redaksi media bernama Koza Press, di mana mottonya adalah "tak ada sensor" dan "berita analisa".

Dia merupakan satu dari tujuh orang di Nizhniy Novgorod yang rumahnya digeledah, atas penyelidikan terkait dengan kelompok Open Russia.

Tahun lalu, dia dilaporkan harus menerima denda karena "dituding tidak menghormati aparat" berkaitan dengan artikel yang ditulisnya.

Natalia Gryaznevich, staf dari pendiri Open Russia Mikhail Khodorkovsky yang tengah mengasingkan diri mengaku terkejut atas kematian Slavina.

"Saya kenal dia. Saya tahu dia dilecehkan, ditahan, maupun disanksi. Dia adalah perempuan yang sangat aktif," kata Gryaznevich.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved