Perjalanan Karir Militer Gatot Nurmantyo, Kontroversi Hingga Jabatannya Diganti

Gatot Nurmantyo sendiri bukan seseorang yang biasa di Indonesia. Ia sudah malang melintang di dunia militer di Indonesia hingga akhirnya pensiun.

Editor: Eviera Paramita Sandi
(KOMPAS.com/RODERICK ADRIAN MOZES)
Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo saat berkunjung ke kantor Redaksi Kompas.com, Menara Kompas, Jakarta, Senin (23/4/2018) 

TRIBUN-BALI.COM, JAKARTA - Sosok Gatot Nurmantyo kembali mencuat belakangan ini.

Terakhir, Gatot bersama sejumlah purnawirawan TNI yang tergabung dalam Purnawirawan Pengawal Kedaulatan Negara (PPKN) melakukan ziarah dan tabur bunga di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Pancoran, Jakarta pada Rabu (30/9/2020).

Gatot mengaku kehadirannya atas undangan Ketua PPKN, Letjen Purn Marinir Suharto. Kegiatan ziarah sempat diwarnai bentrokan antara massa pendemo dan peziarah sesaat Gatot meninggalkan Taman Makam Pahlawan Kalibata.

Cegah Gatot Nurmantyo Nyekar, Ini Sosok Kolonel Ucu Yustiana Yang Baru 3 Bulan Jabat Dandim Jaksel

VIDEO Detik-Detik Gatot Nurmantyo Bersitegang dengan Dandim Kolonel Ucu Yustiana di TMP Kalibata

Gatot Nurmantyo sendiri bukan seseorang yang biasa di Indonesia. Ia sudah malang melintang di dunia militer di Indonesia hingga akhirnya pensiun.

Gatot lahir di Tegal, Jawa Tengah tanggal 13 Maret 1960. Ayahnya berasal dari Cilacap dan ibunya berasal dari Solo.

Gatot hidup dari keluarga yang berlatar belakang militer. Ayahnya bernama Suwantyo yang pernah menjabat sebagai Letnan Kolonel Infanteri di Kodam XIII/Merdeka Sulawesi Utara.

Karir Gatot Nurmantyo selama bertugas di militer terbilang sangat cemerlang. Gatot merupakan lulusan Akademi Militer angkatan tahun 1982.

Awalnya, Gatot tak pernah bercita-cita jadi tentara. Ia hampir mendaftarkan diri ke Universitas Gadjah Mada.

"Saya ingin jadi arsitek," katanya di program "Satu meja" yang ditayangkan Kompas TV, Senin (3/10/2016).

Gatot bercerita, satu hari, dirinya sudah berada di Yogyakarta dan siap mendaftar ke jurusan arsitektur di UGM. Namun Gatot teringat pesan ibunda bahwa biaya kuliah di UGM cukup menguras kas keluarga.

 "Kata Ibu, semua biaya untuk kamu," ujar pria kelahiran Tegal 13 Maret 1960 ini menirukan pesan ibunda.

Padahal, Gatot masih punya dua adik yang pasti juga ingin menimba bangku kuliah selepas SMA.

"Saya pikir, saya kok egois, akhirnya saya teruskan ke Semarang (untuk mendaftar ke Akmil)," ungkap Gatot.

"Jadinya arsitek tentara sekarang," kata Gatot.

Dinas pertamanya sebagai Danton MO 81 Kiban Yonif 315 Dam II/Slw.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved