Penanganan Covid
Ikuti Protokol Kesehatan, Warung Padang di Denpasar Ini Batasi Jumlah Pengunjung
Adaptasi protokol kesehatan diterapkan warga di Denpasar, Bali, guna mencegah penularan virus corona. Seperti di warung Padang ini
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Adaptasi protokol kesehatan diterapkan warga di Denpasar, Bali, guna mencegah penularan virus corona.
Seperti di warung Padang 'Doa Bundo' di Jl Tukad Yeh Aya No. 12 C, Denpasar Selatan, yang membatasi jumlah pengunjung dan mengupayakan jaga jarak.
"Jadi kami batasi jumlah maksimal yang makan di tempat hanya 2 orang, kalau ada 2 orang yang sedang makan, pelanggan lain mau tidak mau harus take away alias dibawa pulang," kata Feri Susanto, penjaga warung Masakan Padang, saat ditemui di lokasi, Minggu (4/10/2020).
Feri menuturkan, dalam situasi normal sebelum pandemi Covid-19, warung masakan Padang yang sudah ia jaga sejak tahun 2015 bisa menampung sebanyak 10 orang.
• Jepun’s Sunday Market di Denpasar, Hadirkan Usaha Baru yang Lahir Saat Pandemi Covid-19
• Desa Adat Dukuh Penaban Terapkan Pararem untuk Cegah Covid-19
Namun kini, warung seluas 5×5 meter persegi itu, benar-benar melakukan pembatasan kepada setiap konsumen yang hendak melakukan makan di tempat.
"Dulu bahkan saat awal-awal ada Covid-19 itu semua ketat, kami sudah memilih untuk tidak menerima makan di tempat sebelum larangan makan di tempat ada. Sekarang, walaupun semuanya sudah agak longgar, tapi kami tetap perkekat," jelasnya.

Sejak warungnya menerapkan pembatasan jumlah konsumen yang makan di tempat, ia sama sekali tak mendapat komplain dari para konsumen.
Apalagi dari sejumlah aparat seperti pecalang hingga Satpol PP yang rutin menggelar operasi.
"Kalau dari konsumen tidak ada, mereka malah mengerti. Kalau dari petugas justru kami dipuji, karena katanya tahu diri, di tempat warung yang kecil ini kami masih bisa memperhatikan protokol kesehatan," ujarnya, sembari melempar tawa.
Terkait jadwal buka dan tutup warung, Feri menjelaskan dibuka sejak jam 10.00 Wita.
• Catatan Visual Pandemi Covid-19, Fotografer Bali Pamerkan 40 Foto
• Jalankan Protokol Kesehatan, Tukang Cukur Rambut di Gianyar Ini Cuci Kain 2 Kali Sehari
Sementara untuk jadwal tutup, sebisa mungkin ditutup pada pukul 22.00 Wita.
"Sebelum ada Covid-19, kami biasanya banyak menyediakan makanan, jadi itu habisnya harus nunggu jam 1 dini hari. Tapi setelah ada Covid-19, makanan yang kami bawa dikurangi agar bisa lebih cepat laku. Jadi jam 22.00 Wita sudah ditutup," tuturnya.
Meski begitu, ia tetap menaruh harapan agar pandemi Covid-19 segera teratasi dan masyarakat bisa hidup normal lagi.
Sama seperti para pedagang lain, pandemi telah membuat pendapat warung Feri menurun drastis hingga sekitar 50%.
"Semoga saja semuanya kembali normal," harapnya.
Catatan Redaksi:
Mari cegah dan perangi persebaran Covid-19.
Tribun Bali mengajak seluruh Tribuners untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.
Ingat Pesan Ibu: Memakai Masker, Mencuci Tangan, dan Menjaga jarak
(KNL)