Pilkada Serentak

Putuskan Berkoalisi dengan PDIP Dukung Jaya-Wibawa di Pilkada Denpasar, Ini Alasan PKS

Ini terlihat saat jajaran DPD PKS Kota Denpasar menyerahkan surat rekomendasi dukungan dari DPP PKS ke Jaya-Wibawa di Hotel Grand Shanti, Denpasar,

Penulis: Ragil Armando | Editor: Wema Satya Dinata
Tribun Bali/Ragil Armando
Penyerahan dukungan kepada Jaya-Wibawa oleh Ketua DPD PKS Kota Denpasar, Ilham Ahmad kepada Calon Wakil Walikota Denpasar, Kadek Agus Arya Wibawa didampingi oleh Ketua DPW PKS Bali, H. Hilmun Nabi’ (paling kanan), dan Ketua Tim Pemenangan Jaya-Wibawa, Ketut Suteja Kumara (paling kiri) di di Hotel Grand Shanti, Denpasar, Senin (5/10/2020). 

Sedangkan, Ketua DPW PKS Bali, H. Hilmun Nabi’ mengakui bahwa pihaknya cukup terlambat menentukan sikapnya di Pilkada Kota Denpasar.

Hal ini berbeda dengan di Pilkada Karangasem dan Jembrana yang mana PKS telah menetukan sikapnya lebih dahulu.

“Memang komunikasi politik kami terlambat, tapi kami tidak punya kursi cukup tahu diri lah, kami memang nunggu ajakan dari paslon,” aku Hilmun.

Hilmun juga tidak menampik bahwa dukungan kepada Jaya-Wibawa sendiri ibarat CLBK atau Cinta Lama Bersemi Kembali.

Pasalnya, saat Pilkada Kota Denpasar 2010 sendiri, PKS juga berkoalisi dengan PDIP mengusung duet Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra-IGN Jayanegara (Dharmanegara) saat itu.

“Ya, betul koalisi kami dengan PDIP bukan yang pertama kali, dulu 2010 saat mengusung Rai Mantra-Jayanegara itu kita mendukung, apalagi ini kami didatangi langsung oleh beliau,” paparnya.

Mantan Anggota DPRD Kota Denpasar ini juga mengaku mengapresisasi ajakan Jaya-Wibawa untuk bersama-sama membangun Kota Denpasar.

Ia mengatakan bahwa dukungan PKS kepada Jaya-Wibawa semakin memperkuat semangat menyama-braya yang digelorakan oleh pasangan tersebut.

Apalagi, Hilmun mengaku bahwa PKS sendiri merupakan partai yang merepresentasikan umat Islam dan kaum urban pendatang di ibukota Provinsi Bali ini.

“Ini suatu kebahagiaan kami diajak bergabung dengan paslon ini. Ini untuk menunjukkan konsep menyama-braya yang disampaikan benar-benar riil, bagaimanapun juga PKS ini representasi dari pemilih Muslim, pemilih pendatang, dengan paslon mendekat ke kami ini suatu apresiasi kami,” paparnya.

Bahkan, pihaknya menegaskan akan mengerahkan seluruh kekuatan dari para kader dan simpatisan PKS untuk memenangkan duet Jaya-Wibawa.

Ia mengatakan bahwa modal PKS untuk memenangkan Jaya-Wibawa sendiri tidak sedikit, yakni suara sebanyak 13.800 saat Pileg 2019 lalu.

“Artinya kami selaku pendukung punya kewajiban untuk memenangkan Jaya-Wibawa ini, tentu harapan kami, 13.800 yang kemarin mendukung PKS di Denpasar bisa suaranya bulat ke Jaya-Wibawa, itulah tugas kami untuk mempromosikan Jaya-Wibawa menjadi Walikota Denpasar,” tegasnya.

Mengenai alasan tidak merapat ke Amerta sendiri, Hilmun tidak mau menjawab secara gambling.

“Karena ada beberapa faktor yang tidak bisa saya jelaskan di sini. Yang jelas keduanya merupakan yang generasi yang terbaik yang dimiliki oleh Kota Denpasar. Tetapi kami tidak bisa memilih keduanya. Tapi kami pilih yang terbaik diantara terbaik,” tukasnya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved