Kecelakaan Laut
BREAKING NEWS: KMP Dharma Rucitra Hanyut di Selat Bali
KMP Dharma Rucitra hanyut di perairan Selat Bali dan KMP Agung Wilis tiba-tiba mengalami mati mesin saat hendak sandar di Pelabuhan Gilimanuk
Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Irma Budiarti
TRIBUN-BALI.COM, JEMBRANA - KMP Dharma Rucitra yang berlayar dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, hanyut di perairan Selat Bali, Rabu (7/10/2020).
Di sisi lain, KMP Agung Wilis yang hendak sandar di Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana, Bali, tiba-tiba saja mengalami mati mesin.
Dua kejadian ini terjadi hampir bersamaan, Rabu (7/10/2020) pagi tadi.
Kepala Pos Pencarian dan Pertolongan Jembrana, Komang Sudiarsa mengatakan, berdasarkan informasi yang diterima pihaknya, KMP Dharma Rucitra berlayar sekitar pukul 08.00 Wita pagi dari Pelabuhan Ketapang menuju Pelabuhan Gilimanuk.
Namun, kemudian terseret arus dan hanyut dalam kondisi mesin masih posisi menyala.
Sejam setelahnya, ada kapal yang membantu untuk menarik KMP Dharma Rucitra.
• 8 Universitas Terbaik di Indonesia Dalam Peringkat Kampus Terbaik se-Dunia 2021
• Peringatan Dini BMKG: Waspada Gelombang Tinggi Mencapai 4 Meter di Selat Bali Hari Ini dan Besok
“Sekitar pukul 09.00 Wita, KMP Satya Kencana membantu KMP Dharma Rucitra dengan ditunda atau gandeng sampai sandar di dermaga ASDP Gilimanuk pukul 09.57 Wita,” ucapnya.
Di sisi lain, sambung Sudiarsa, ada kapal lain yang juga mengalami masalah ketika hendak sandar di Pelabuhan Gilimanuk.
Kejadian terjadi sekitar pukul 08.45 Wita.
Adalah KMP Agung Wilis yang sedang mengapung menunggu sandar di Dermaga Gilmanuk tiba-tiba mati mesin sehingga hanyut terseret arus ke selatan.
Kemudian, pukul 09.00 Wita, KMP Satya Kencana datang memberikan bantuan dan dapat ditarik untuk sandar kurang lebih 50 menit.
“Semua sudah sandar di Dermaga I ASDP Gilimanuk,” ungkapnya.
• Jadwal Laga Timnas U-19 Indonesia di Kroasia
• Ketua PSSI Minta Pemain Timnas Indonesia U19 Tak Main-main Ikuti Laga Uji Coba Lanjutan di Kroasia
Terpisah, Kapolsek Kawasan Laut Gilimanuk, Kompol I Gusti Nyoman Sudarsana mengatakan, KMP Dharma Rucitra memuat sebanyak 20 penumpang dengan 14 kendaraan roda dua hingga roda besar.
KMP Agung Wilis memuat sebanyak 17 penumpang dengan kendaraan truk besar dua unit, truk sedang empat unit, kendaraan pribadi tiga unit, dan sepeda motor lima unit.
“Penyebab kejadian tersebut, KMP Dharma Rucitra karena arus kapal slip tidak dapat bergerak maju dan arus kencang ke selatan. Sedangkan KMP Agung Wilis mengalami Trouble ME (Main Engine),” beber Sudarsana.
Sudarsana menambahkan, setelah dilakukan pengecekan oleh Syahbandar Gilimanuk, kedua kapal yang terseret arus kembali bertolak ke Pelabuhan Ketapang dengan tetap digandeng dengan muatan kosong guna pengecekan lanjutan.
“Sudah bertolak untuk pemeriksaan lanjutan di Pelabuhan Ketapang,” imbuhnya.
(*)