Samakan Persepi Terkait Restorasi Terumbu Karang di Bali, KKP Adakan FGD dengan Sejumlah Stakeholder
Agenda FGD tersebut mendengarkan laporan sementara (interim report) hasil survey penentuan titik lokasi ICRG di Nusa Dua, Sanur, Serangan, Buleleng
Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Wema Satya Dinata
"Dan uang ini (anggaran yang dikeluarkan) tidak kami kelola, tetapi nanti oleh masyarakat. Silahkan dicek nanti. Dan NGO ini bukan NGO kaleng-kaleng tapi NGO beken dan internasional semua. Kami ingin ini dijadikan momentum yang baik untuk membantu teman-teman di Bali dalam kegiatan Pemulihan Ekonomi Nasional dampak pandemi Covid-19," ungkapnya.
"Kecil angkanya tetapi insyaallah ini akan bisa mendongkrak pemulihan ekonomi di Bali. Akan ada 11 ribu masyarakat yang kita libatkan. Harapannya mereka bisa termotivasi kembali untuk bangkit," sambung TB Haeru.
Ia menyampaikan tanggal 17 Oktober nanti, program restorasi terumbu karang di Bali akan dimulai dilakukan penanaman.
Dan saat ini persiapan kita matangkan secara teknis jangan sampai nanti salah.
"Kami di pusat menyiapkan anggaran dan seterusnya, kami punya UPT yang merupakan kepanjangan tangan dari kami. Karena kami dari pusat tidak bisa setiap saat datang kesini," imbuhnya.
Diberitakan sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo optimistis program Indonesia Coral Reef Garden (ICRG) atau restorasi terumbu karang di Bali bisa menjadi pengungkit terhadap pemulihan ekonomi masyarakat pesisir.
Terlebih program ini dikemas melalui konsep padat karya dan memberdayakan masyarakat pesisir di Pulau Dewata yang terdampak pandemi covid-19.
"Nantinya coral reef atau kebun karang ini bukan saja akan menjadi atraksi wisata bawah laut, tetapi dapat sebagai sarana edukasi, penelitian ataupun kegiatan riset lainnya," jelas Menteri Edhy saat peluncuran program ICRG secara daring di Jakarta, Rabu (7/10/2020).
Menteri Edhy mengungkapkan, ICRG di Provinsi Bali akan dibangun dengan anggaran APBN KKP yang bersumber dari dana pemulihan ekonomi nasional (PEN) sebesar Rp 111,2 miliar.
Adapun targetnya ialah pembentukan kebun karang seluas 50 ha yang terpasang di 5 lokasi yaitu Nusa Dua, Sanur, Serangan, Pandawa, dan Buleleng dengan melibatkan penyerapan tenaga kerja sebanyak 11.000 orang.
Rencananya, struktur transplantasi karang akan ditempatkan berdasarkan sea scaping yang disusun sesuai dengan habitat dan tema masing-masing lokasi.
Selain itu, berbagai metode transplatasi seperti hexadome/fishdome, spider, dan berbagai metode lainnya akan dipadukan dengan patung, diharapkan akan menambah keindahan kebun karang yang akan dibangun.
"Pembangunan ICRG akan melibatkan organisasi masyarakat yang memiliki kompentensi profesional dibidang restorasi karang dan masyarakat yang terdampak pandemi covid-19, baik pelaku usaha wisata, seperi hotel, dive operator, pemandu wisata, UMK dan masyarakat pesisir lainnya," urainya.
Menteri Edhy memastikan, pembangunan ICRG tidak hanya berhenti usai kegiatan.
Sebaliknya, program ini didukung oleh Indonesia Tourism Development Coorporation (ITDC), sekaligus akan dibangun “Musium Coral Garden” guna melengkapi kebun karang.