Atap dan Plafon Kantor Lurah Sempidi Rusak Diterjang Angin Puting Beliung
Bahkan kabarnya atap dan plafon itu rusak akibat adanya angin puting beliung di sekitar kantor tersebut.
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Wema Satya Dinata
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Hujan deras disertai angin kencang yang terjadi Senin (12/10/2020) malam mengakibatkan atap dan plafon Kantor Lurah Sempidi, Kecamatan Mengwi, rusak.
Bahkan kabarnya atap dan plafon itu rusak akibat adanya angin puting beliung di sekitar kantor tersebut.
Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Badung Ni Nyoman Ermy Setiari atas seizin Kepala Pelaksana BPBD Badung Bagus Nyoman Wiranata mengatakan menurut laporan warga memang terjadi angin puting beliung.
Hanya saja anginnya tidak keras hingga menghancurkan beberapa bangunan.
Baca juga: Kisah Kadek Rustiani dan Adiknya yang Yatim Piatu, Kerja Serabutan di Pasar Marga untuk Biayai Hidup
Baca juga: Viral di Medsos, Bendesa Bukit Jangkrik Gianyar Ingatkan Pengunjung Jaga Kesucian Pura Taman Sari
Baca juga: Update Covid-19 Denpasar: 3 Orang Pasien Meninggal Dunia, Positif Bertambah 34 Orang
"Menurut warga memang angin puting beliung. Kalau di Bali di sebut Angin Ngelinus. Namun skalanya kecil," jelasnya.
Pihaknya mengaku tidak hanya atap dan plafon yang mengalami kerusakan, namun angin kencang juga mengakibatkan pohon yang ada di areal Kantor Lurah Sempidi juga roboh.
"Dengan kejadian itu diperkirakan kerugian sekitar Rp 30 juta," jelasnya sembari mengatakan untuk di sebelah kantor lurah bangunannya tidak terlalu rusak.
Lanjut dijelaskan informasi kejadian itu diterima oleh tim BPBD Badung pada Selasa (13/10/2020) pagi.
Hanya saja kejadiannya sekitar pukul 21.00 Wita.
Menurutnya saat itu memang hujan deras disertai angin kencang.
"Besar kemungkinan angin yang muter-muter, sehingga menyebabkan atap dan plafon Kantor Lurah Sempidi rusak,” ungkap
Kendati demikian pihaknya bersyukur tidak ada korban jiwa dalam musibah tersebut, sebab Kantor Lurah Sempidi dalam keadaan tutup.
"Tadi sekitar pukul 07.45 Wita, kami melakukan pendataan ke lokasi.
Dari hasil pendataan bencana tersebut tergolong bencana sedang dengan kerugian materil sekitar Rp 30 juta," kata Ermy Setiari.
Baca juga: 36 Dewi di Tubuh Wanita, Ini Cara Alami Gadis Bali Zaman Dahulu Hitamkan dan Suburkan Rambut
Baca juga: Eks Real Madrid dan Striker Timnas Brasil Robinho Rela Digaji Rp 3,9 Juta Per Bulan di Santos
Baca juga: Rai Mantra Pimpin Rapat Evaluasi Penanganan Covid-19 Kota Denpasar, Tekan Laju Penularan
Tidak saja Kantor Lurah Sempidi yang diterjang angin kencang.
Di Banjar Datengan, Desa Tumbak Bayuh, Kecamatan Mengwi, sebuah Gudang milik warga juga rusak diterjang angin kencang.
"Kalau yang di Tumbak Bayuh kejadiannya sekitar pukul 19.30 Wita.
Sama kejadiannya karena angin kencang mengakibatkan gudang milik warga rusak," jelasnya.
Dijelaskan gudang milik I Putu Pujawan bagian atapnya yang rusak, bahkan atapnya sempat terbang terbawa angin yang kencang.
"Infonya angin ngelinus juga. Jadi atapnya itu berbahan seng dan lepas hingga ada yang diterbangkan," bebernya.
Ermy Setiari mengatakan atas kejadian tersebut pemilik gudang mengalami kerugian sekitar Rp 50 juta.
Meski demikian pihaknya tetap mengimbau agar masyarakat lebih hati-hati akan bencana alam yang terjadi.
"Bencana longsor, pohon tumbang, dan angin kencang sewaktu-waktu bisa terjadi. Sehingga kami minta masyarakat berkoordinasi dengan pihak terkait apabila terjadi hal-hal tidak diinginkan," katanya. (*)