Corona di Bali

Soal Penularan Virus Covid-19, Suarjaya : Banyak Warga Bali yang Belum Percaya

Suarjaya menilai 20,78 persen masyarakat Bali yang menganggap dirinya tidak mungkin terpapar Covid-19 harus disadarkan.

Penulis: I Wayan Sui Suadnyana | Editor: Eviera Paramita Sandi
Tribun Bali/Noviana Windri
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Ketut Suarjaya. 

TRIBUN-BALI.COM - Penanggulangan pandemi Covid-19 di Indonesia, termasuk Bali masih memiliki segudang tantangan.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), 20,78 persen masyarakat Bali menganggap dirinya tidak mungkin terpapar Covid-19.

"Ya masih cukup banyak masyarakat yang merasa begitu. Nah orang-orang seperti itu harus disadarkan," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Ketut Suarjaya saat ditemui di ruang rapat Paripurna DPRD Bali, Senin (12/10/2020).

Baca juga: Jokowi Akan Simulasi Vaksin di Bali, Ini Tahap Penyuntikan yang Direncanakan Pada Desember 2020

Suarjaya mengingatkan, penanggulangan Covid-19 menjadi tanggungjawab seluruh pemangku kepentingan termasuk masyarakat.

Apalagi virus ini bisa menular ke semua orang.

"Dan, orang-orang yang menularkan itu adalah orang terdekat kita. Faktanya sudah ada banyak orang tertular dari orang-orang terdekat yang membawa dari luar (rumah)," tuturnya.

Belakangan ini, kasus kematian akibat Covid-19 di Bali mengalami peningkatan.

Hal ini menurut Suarjaya, karena mereka tertular dari orang-orang terdekat yang membawa virus ke rumah.

Mereka menularkan virus kepada orang tua dan orang yang memiliki comorbid.

"Orang yang membawa virus ke rumah tidak apa-apa, namanya OTG dia. Tapi orang-orang di rumah yang berisiko itu kena sehingga dia bergejala, gejalanya berat, gejalanya kritis sehingga dia akhirnya meninggal," jelasnya.

Suarjaya menilai 20,78 persen masyarakat Bali yang menganggap dirinya tidak mungkin terpapar Covid-19 harus disadarkan.

Hal itu perlu dilakukan agar masyarakat tersebut tahu bahwa Covid-19 sangat berbahaya dan bisa menimbulkan kematian.

"Orang-orang dekat inilah sebenarnya yang menularkan. Bukan orang-orang jauh kan. Kalau orang jauh kan tidak menularkan ke kita," paparnya.

Gubernur Bali Wayan Koster telah mengeluarkan surat edaran yang mengimbau agar lansia, memiliki comorbid, anak dan balita yang berisiko membatasi aktivitas di luar rumah.

Kaum muda diminta membatasi aktivitas yang menimbulkan kerumunan dan disiplin menerapkan protokol kesehatan berupa 3M. memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan menjaga jarak.

Sementara jajaran kesehatan menerapkan 3T yaitu tracing, testing dan treatment.

Sebelumnya, Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satuan Tugas (Satgas) Penangangan Covid-19, Sonny Harry Harmadi menyebut 20,78 persen masyarakat Bali percaya dirinya sangat tidak mungkin tertular Covid-19.

Dalam rapat virtual dengan Gubernur Bali Wayan Koster dan Ketua Satgas Penangangan Covid-19 Doni Monardo, Jumat (9/10/2020), Sonny mengatakan, besarnya angka ketidakpercayaan tertular Covid-19 ini bisa dikikis dengan edukasi secara masif kepada masyarakat.

Menurut Sonny, jika masyarakat tidak menerapkan protokol kesehatan maka 95 persen berisiko tertular Covid-19.

Jika menerapkan protokol kesehatan risiko tertular turun menjadi 15 persen.

"Jadi kita menerapkan protokol kesehatan pun masih ada risiko untuk tertular," tutur Sonny.

Bertambah 37 Orang

Jumlah pasien Covid-19 di Kota Denpasar yang sembuh menurut data Senin (12/10/2020) sebanyak 56 orang. Dengan demikian persentase kesembuhan pasien Covid-19 di Kota Denpasar 90,46 persen.

Namun, kasus positif Covid-19 bertambah 37 orang yang tersebar di 13 wilayah desa/kelurahan dan 1 pasien Covid-19 meninggal dunia.

“Pasien sembuh melampaui kasus positif," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai, Senin (12/10).

Menurut dia, pasien yang meninggal berasal dari Desa Sanur Kauh. laki-laki usia 48 tahun.

Dia dinyatakan positif Covid-19 pada 5 Oktober 2020 dan meninggal dunia pada 11 Oktober 2020 dengan penyakit penyerta diabetes melitus dan hipertensi.

Sementara itu,menurut data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali, Senin (2/10), jumlah kumulatif pasien positif di Bali 10.228 atau bertambah 93 orang dari hari sebelumnya.

Angka kesembuhan pasien Covid-19 pun meningkat. Sampai kemarin total pasien yang sembuh sebanyak 8.834 orang yang artinya bertambah 138 orang.

Sedangkan pasien meninggal bertambah 4 orang yaitu dari Denpasar, Klungkung dan Buleleng. Data total yang meninggal dunia di Bali 324 orang.

Pasien dalam perawatan berkurang 48 orang. Kini masih 1.070 orang dirawat.

Sebanyak 324 kasus meninggal di antaranya berasal dari Jembrana 7 orang, Tabanan 31, Badung 36 orang, Denpasar 62, Gianyar 52, Bangli 28, Klungkung 12, Karangasem 47, Buleleng 46 orang, dan WNA 2 orang. (sui/sup/ana)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved