Usai Dievakuasi Basarnas Bali, Nahkoda Kapal Berbendera Liberia Dibawa ke RSUP Sanglah
Proses evakuasi terhadap nahkoda Kapal Star Gina 2 GR berlangsung hingga petang
Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Laporan Wartawan Tribun Bali, Zaenal Nur Arifin
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Proses evakuasi terhadap nahkoda Kapal Star Gina 2 GR berlangsung hingga petang, Selasa (13/10/2020) kemarin.
Kurang lebih 3 jam lamanya berlayar, akhirnya Tim SAR gabungan tiba di lokasi intercept pada pukul 17.45 Wita.
Namun karena kondisi alun tinggi KN SAR Arjuna 229 tidak dapat merapat ke badan kapal.
Terlalu beresiko apabila kapal saling mendekat, karena bisa terjadi tabrakan ataupun benturan yang membahayakan keselamatan.
Baca juga: Kapten Kapal Berbendera Liberia Butuhkan Bantuan Medis, Basarnas Bali Lakukan Medical Evacuation
Baca juga: 7 Arti Mimpi Menikah Sebagai Pertanda Buruk, Anda Perlu Waspada Ketika Mengalaminya
Baca juga: 4 Zodiak Ini Akan Mengalami Masa-masa Sulit Hingga 18 Oktober 2020, Memiliki Peruntungan Kurang Baik
Pukul 18.30 Wita, Basarnas Bali menggerakan RIB (rigid inflatable boat) menuju posisi pertemuan yakni di Selat Badung, Bali.
Satu jam lebih setelahnya Tim SAR berhasil mendekati Kapal Star Gina 2 GR, dan selanjutnya korban dievakuasi.
Dalam keterangan Kepala Basarnas Bali, Gede Darmada mengatakan, bahwa saat dievakuasi kondisi korban tidak bisa merespon, tampak pucat dan membiru.
"Tadi prosesnya korban dibawa ke RIB dengan bantuan tali, tubuhnya terbungkus selimut hingga bagian kepala dan diikatkan pada tandu, menurut tim yang terlibat langsung menjelaskan bahwa kondisi korban tak ada respon, tampak pucat dan membiru," jelasnya, Rabu (14/10/2020).
Tim melakukan evakuasi dengan sangat hati-hati agar posisi korban tetap stabil, terlebih kondisi alun saat itu cukup menyulitkan.
Baru sekitar pukul 20.15 Wita korban sudah berada di RIB dan selanjutnya bergerak menuju Pelabuhan Benoa.
"Setibanya di Pelabuhan Benoa, korban kami serahkan ke KKP Benoa untuk dilakukan pemeriksaan, jadi bagaimana kondisi korban nantinya akan diketahui oleh pihak medis," tutur Darmada.
Ambulance RS BIMC yang telah standby di Pelabuhan Benoa langsung membawa korban ke RSUP Sanglah.
Selama operasi SAR berlangsung telah melibatkan unsur SAR dari Basarnas Bali sebanyak 25 personil, Lanal Denpasar, Dit Pol Air Polda Bali, SROP Benoa, Imigrasi Pelabuhan Benoa, KKP Pelabuhan Benoa, Satgas Covid Provinsi Bali, VTS Benoa dan Agen Kapal Tama Samudra.
Diberitakan sebelumnya, Kapal Star Gina 2 GR meminta bantuan evakuasi terhadap Nahkodanya atas nama Geneper Oledan (50) yang berkewarganegaraan Philipina.
Kapal kargo bebendera Liberia tersebut bertolak dari Manila hendak menuju Port Hedlan.
Namun menurut laporan yang diterima Basarnas Bali dari VTS Benoa, saat kapal berada di perairan Lombok, korban mengalami gangguan kesehatan. (*).