Jerinx SID Dilaporkan ke Polda Bali
Postingan Jerinx Terkait Kacung WHO Dibahas Ahli Bahasa, Gendo Tanyakan Ini
Sidang perkara dugaan ujaran kebencian dengan terdakwa I Gede Ari Astina alias Jerinx (JRX) kembali digelar secara tatap muka
Penulis: Putu Candra | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
"Jadi hanya yang dituju itu, merasa atau tidak. Itu kan berkaitan dengan perasaan," jelas Wahyu.
Ditanyakan apakah kalimat tersebut ada tujuan menyepelekan atau mengecilkan arti.
Kembali Wahyu menyatakan tergantung pada makna.
Makna kata kacung adalah pelayan atau pesuruh.
"Apakah benar IDI ini satu pihak yang disuruh-suruh," terangnya.
Berkaitan dengan postingan tanggal 15 Juni 2020 yang berisi frasa bubarkan IDI.
Wahyu menyatakan, maknanya adalah perintah atau keinginan dari penulis untuk membubarkan atau meniadakan organisasi profesi kedokteran itu.
"Kalau dikatakan apakah pembuat atau pemosting punya hak untuk membubarkan atau menyuruh pihak berwenang membubarkan IDI, tentu tidak," jawab Wahyu.
Pun Jaksa Otong menanyakan emoticon babi pada postingan itu.
"Apakah emoticon babi lambang dari bahasa. Menurut saudara bagimana," tanyanya.
"Sesuai dengan pernyataan disampaikan penulis mengatakan "Bubarkan IDI. Saya tidak akan berhenti menyerang". Di sana ada makna, pemosting tidak menyukai. Kemudian muncul emoticon babi kalau dituliskan, selain memiliki makna binatang. Itu bisa juga bermakna ejekan yang sangat kasar," terang Wahyu.
Dilanjutkan Jaksa Bagus kembali menanyakan ahli mengenai postingan terdakwa tanggal 15 Juni 2020 yang menyebutkan adanya konspirasi busuk dan Covid adalah konspirasi.
"Maknanya apa," tanyanya.
"Ini sebuah pernyataan dan mungkin Terlapor punya data terkait postingan itu," jelas Wahyu.
"Pernyataan itu menurut Terlapor ada konspirasi busuk. Bisa dimaknai persekongkolan yang tidak baik. Tersirat pemosting menyatakan Covid-19 tidak semenakutkan seperti yang diberitakan. Sedangkan Wake the fuck off adalah ungkapan penyemangat. Tapi bisa ini bermakna sebuah ejekan," terang Wahyu.