Perekonomian Domestik Perlahan Naik, Kemenparekraf Siapkan Program Diskon Pariwisata

Menurutnya pihaknya melihat perekonomian domestik secara perlahan telah menunjukkan indikasi perbaikan terutama didorong oleh stimulus fiskal dan perb

Penulis: Karsiani Putri | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Tribun Bali/Karsiani Putri
Tampilan Bincang Maya 'Tourism Industry Post Covid-19 : Survival and Revival Strategy' yang digelar secara virtual pada Jumat (16/10/2020) 

Laporan Wartawan Tribun Bali, Karsiani Putri

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Sejak Rabu (14/10/2020) hingga Jumat (16/10/2020) Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia Provinsi Bali menggelar Acara Pelatihan Wartawan Ekonomi yang berlokasi di Griya Santrian, Jalan Danau Tamblingan No 47 Sanur, Bali.

Hari terakhir dalam acara tersebut pun diisi dengan acara Bincang Maya 'Tourism Industry Post Covid-19 : Survival and Revival Strategy'.

Acara ini digelar secara virtual dengan menghadirkan narasumber mulai dari Deputi Gubenur Bank Indonesia, Rosmaya Hadi, Wakil Menteri Perekraf, Angela Tanoesoedibjo, Wakil Gubernur Provinsi Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati serta Sandiaga Uno.

Dalam kesempatan tersebut, Rosmaya Hadi menyebutkan bahwa pandemi Covid-19 ini berdampak kepada perekonomian domestik.

Baca juga: Gubernur Koster Apresiasi Peran OJK Bali Bersinergi dengan Pemda Dalam Menjaga Perekonomian Bali

Baca juga: BLT BPJS Ketenagakerjan / Subsidi Gaji Gelombang II Akan Disalurkan Akhir Oktober 2020

Baca juga: 7 September - 15 Oktober 2020, 425 Pelanggar Protokol Kesehatan Covid-19 Terjaring Operasi Yustisi

Namun, menurutnya pihaknya melihat perekonomian domestik secara perlahan telah menunjukkan indikasi perbaikan terutama didorong oleh stimulus fiskal dan perbaikan ekspor.

Rosmaya Hadi menyebutkan bahwa adapun yang menjadi penyangga pemulihan ekonomi berikutnya adalah berlangsungnya berbagai Proyek Strategis Nasional di tengah konsumsi rumah tangga yang masih terbatas.

“Kami melihat proses pemulihan ekonomi domestik saat ini tercermin dari sejumlah indikator dini seperti penjualan eceran dan online, serta big data job vacancy. Hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha atau SKDU juga mengindikasikan kegiatan usaha mulai membaik pada kuartal III 2020," ucap Rosmaya Hadi.

Baca juga: Update Covid-19: Tujuh Bulan Mengarungi Pandemi, 277.544 Orang Telah Sembuh di Indonesia

Baca juga: Jadwal Belajar dari Rumah Sabtu 17 Oktober 2020, Ada Cerita Sabtu Pagi Klub Rumah Pohon

Baca juga: Soal Pembubaran Tim Akibat Kompetisi Liga I Indonesia Belum Jelas, Ini Jawaban Yabes Tanuri

Namun, menurut Rosmaya Hadi, perekonomian Indonesia belum kembali ke level pre Covid-19.

Lanjutnya, responden SKDU memperkirakan kegiatan usaha akan mencatatkan kinerja positif pada kuartal IV 2020.

Pihaknya pun berharap arah perbaikan ini dapat mendorong pemulihan sektor pariwisata dan juga kinerja UMKM khususnya yang mendukung pariwisata.

Seperti yang diketahui bahwa Bali Nusra menjadi epicenter dari dampak pandemi Covid-19 ini.

Baca juga: Promo JSM Alfamart 17 Oktober 2020, Diskon Kebutuhan Rumah Tangga, Susu hingga Camilan

Baca juga: Tiga Terbaik Food Startup Indonesia Program Kemenparekraf Ini Dapat Pembiayaan Pengembangan Usaha

Baca juga: Ketua Partai Komunis Ini Mendadak Hilang dan Ditemukan tak Bernyawa

Pihaknya juga berharap dengan adanya pembukaan kembali pariwisata semenjak akhir Agustus 2020 lalu dapat menopang kinerja perekonomian Bali di semester II tahun 2020 ini dan kembali menghasilkan devisa.

Dalam acara tersebut, Angela Tanoesoedibjo menjelaskan bahwa Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyiapkan program diskon pariwisata guna mendorong paket pembelian wisata domestik.

Pihaknya mengaku bahwa diakibatkan Pandemi Covid-19 ini pihaknya melihat bahwa memang akan ada tren pariwisata yang berubah.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved