Terdampak Pandemi, Konsumsi Avtur di Bali Sempat Turun Hingga 96 Persen, Kini Mulai Tumbuh Kembali

Management Walkthrough (MWT) ini sengaja dilakukan secara langsung oleh Direksi di tengah situasi pandemi ini lantaran untuk memastikan

Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Wema Satya Dinata
Istimewa kiriman Communication and Relation Pertamina Regional Jatimbalinus
Suasana pengisian avtur ke pesawat di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali. 

Laporan Wartawan Tribun Bali, Zaenal Nur Arifin

TRIBUN BALI.COM, DENPASAR — Direktur Human Capital PT Pertamina (Persero) Koeshartanto bersama dengan Direktur Pengembangan Bisnis PT Pertamina (Persero), M. Haryo Yunianto, serta Executive General Manager Pertamina Pemasaran Regional Jatimbalinus, CD. Sasongko meninjau sarana operasional distribusi energi di wilayah Provinsi Bali.

Integrated Terminal (IT) Manggis, yang berlokasi di Kabupaten Karangasem mendapat kunjungan dari Manajemen Puncak Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut pada Kamis (15/10) lalu.

Management Walkthrough (MWT) ini sengaja dilakukan secara langsung oleh Direksi di tengah situasi pandemi ini lantaran untuk memastikan tim di lapangan baik-baik dan sehat.

Dan juga untuk memantau penerapan protokol kesehatan dalam rangka pencegahan COVID-19 di sarana distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Liquified Petroleum Gas (LPG) yang dikelola oleh Pertamina Pemasaran Regional Jatimbalinus.

Baca juga: Ditangkap saat Jadi Perantara Sabu, Alexander Dituntut Sembilan Tahun Penjara

Baca juga: Direksi Pertamina Tinjau Lapangan ke Manggis Karangasem Pastikan Distribusi Energi Berjalan Optimal

Baca juga: Dituntut 15 Tahun Penjara karena Terlibat Peredaran Sabu & Ekstasi,Hendrik Minta Keringanan Hukuman

"Sebagai Objek Vital Nasional (OBVITNAS) yang melayani kebutuhan energi hampir seluruh wilayah Bali, kesiapan dan kehandalan peralatan yang ada di IT Manggis ini kami pastikan selalu dalam keadaan baik. Utamanya kami juga memastikan semua personel yang mengemban amanat melayani kebutuhan energi masyarakat juga dalam kondisi prima," ujar Koeshartanto, Sabtu (17/10/2020) di Denpasar.

Semenjak beroperasi Tahun 1996, hingga saat ini peranan IT Manggis di wilayah Bali sangat penting.

Melayani pengiriman BBM ke 200 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) dan 18 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Bulk Elpiji (SPBBE) yang tersebar di 9 kabupaten dan kota di Provinsi Bali.

Kapasitas total penyimpanan BBM yang dimiliki oleh IT Manggis sebesar 153 ribu Kilo Liter (KL) dimana setiap harinya rata-rata melayani pengiriman produk sebanyak 2.300 KL.

Untuk melayani distribusi produk LPG, kapasitas total yang dimiliki IT Manggis mencapai 5.600 Metrik Ton (MT), dengan jumlah pengiriman harian sebanyak 780 MT.

Peninjauan secara berkala kesiapan sarpras distribusi energi sebagai bentuk optimisme Pertamina mendukung kembali pulihnya aktifitas ekonomi Provinsi Bali.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, pada triwulan II Tahun 2020 pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) minus 10,98 persen.

Kontribusi sektor pariwisata terhadap penurunan angka PDRB menjadi faktor utama.

Hal yang sama juga tergambar dari angka konsumsi Bahan Bakar Pesawat (Avtur) yang masih belum pulih.

Dari yang sebelumnya ada sebanyak 250 penerbangan per hari nya, hingga Bulan September baru mencapai 30-50 penerbangan per hari.

Baca juga: Habib Rizieq Disebut akan Pulang ke Indonesia dan Memimpin Revolusi, Begini Tanggapan Istana

Baca juga: Daftar Harga Mobil Bekas Rp 50 Jutaan Pekan Ini, Honda Jazz Hingga Daihatsu Xenia, Tertarik?

Baca juga: Kronologi Kecelakaan Beruntun di Cisarua Bogor, Truk Hantam Minibus & Tiga Sepeda Motor, 5 Tewas

Penurunan penjualan Avtur paling besar terjadi pada Bulan Juni yang lalu, dimana konsumsi Avtur hanya 2 ribu KL, jika dibandingkan dengan periode yang sama di Tahun 2019, penjualan Avtur di tahun ini turun sebesar 96 persen (Juni 2019, penjualan Avtur Pertamina sebesar 74 ribu KL).

"Pertamina memiliki harapan agar dengan segera pertumbuhan ekonomi Bali kembali pulih, yang tentunya akan membutuhkan dukungan penuh dari sektor energi baik BBM, LPG dan Avtur, dengan tinjauan kami hari ini, dapat disampaikan bahwa, seluruh sarana distribusi energi Pertamina yang ada di Bali siap beroperasi optimal untuk melayani kebutuhan energi penggerak roda ekonomi," tutur Koeshartanto.

Sementara itu, Ahad Rahedi selaku Section Head Communication and Relation Regional Jatimbalinus menyampaikan sekarang ini konsumsi avtur mulai tumbuh pasca pariwisata Bali dibuka untuk wisatawan nusantara.

"Peningkatan ada karena penerbangan domestik mulai banyak ke Bali maupun sebaliknya. Cuma untuk kembali pulih ke semula atau sebelum pandemi masih belum. Sekarang penerbangan sehari di Bali masih jauh dari normal. Peningkatannya masih sekitar dibawah enam persen. Tapi ini sudah mulai membaik dibanding bulan-bulan sebelumnya," papar Ahad.

Ia menambahkan penurunan konsumsi avtur tersebut karena adanya pembatasan bepergian khususnya untuk mudik oleh pemerintah dan juga pembatasan masuknya WNA ke Indonesia ditengah pandemi Covid-19.

Menurutnya peningkatan konsumsi avtur ini mulai terjadi setelah pembatasan (mudik) mulai dicabut dan pintu pariwisata Bali dibuka terbatas untuk wisatawan nusantara.

Konsumsi avtur saat ini masih didominasi oleh penerbangan rute domestik baik itu komersial (bawa penumpang) atau pun kargo domestik dan internasional, untuk privat jet tidak terlalu besar.

"Privat jet ada, namun tidak terlalu berpengaruh konsumsinya kebutuhan Avtur mereka juga kecil. Pesawat komersial rute domestik disini saat ini juga belum banyak, saat normal sebelum pandemi konsumsi avtur didominasi pesawat komersial rute internasional," imbuhnya.(*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved