Kisah Warga di Perbatasan, Hidup Makin Sulit di Masa Pandemi Covid-19 dan Sejak Malaysia Lockdown

Selain letaknya yang terisolasi di perbatasan Indonesia dengan Malaysia, harga barang untuk kebutuhan hidup juga tinggi.

Editor: Widyartha Suryawan
Kompas.com/Ahmad Dzulviqor
Kondisi salah satu jalan penghubung antar Krayan Tengah dan Krayan Induk, berlumpur dan mobil sering rusak sehingga harus ditarik mobil lain, masyarakat harus membayar Rp.12 juta pulang pergi untuk menyewa mobil. 

Tidak jarang orang yang coba masuk ke dua desa tersebut menemui lintah sebesar jempol orang dewasa.

"Tolong perhatikan dua desa itu, sampai hari ini mereka belum menikmati apa yang sudah bisa dinikmati saudara mereka di wilayah Krayan lain. Keduanya belum terkoneksi dengan kecamatan dan belum ada akses jalan," pinta Gat.

Kondisi jalan desa Bungayan dari jalan ini dewa Wa Yagung masih harus ditempuh 8 jam berjalan kaki jalanan penuh lumpur sepanjang rute dalam hutan menuju wa yagung membuat masyarakat setempat menamainya jalan kerbau.
Kondisi jalan desa Bungayan dari jalan ini dewa Wa Yagung masih harus ditempuh 8 jam berjalan kaki jalanan penuh lumpur sepanjang rute dalam hutan menuju wa yagung membuat masyarakat setempat menamainya jalan kerbau. (Kompas.com/Ahmad Dzulviqor)

Meski hidup semakin sulit saat wabah virus corona merebak, Gat tetap bersyukur dengan keadaan daerah tinggalnya yang terisolasi.

Bukan tanpa alasan, keadaan itu membuat Dataran Tinggi Krayan bebas dari orang terjangkit Covid-19.

Saat virus itu mulai mewabah, Gat bercerita, kekhawatiran juga sempat muncul.

Warga daerah perbatasan itu sampai membuat pos pantau di tiap jalur masuk desa. Setiap pendatang juga diawasi secara ketat agar tidak membawa penyakit.

"Sempat ada masyarakat Krayan terindikasi Covid-19, tapi cepat sembuh. Mungkin karena warga Krayan terbiasa hidup di hutan, bertani dan berladang, sehingga imun mereka bisa melawan corona. Puji Tuhan tidak ada kasus corona di Krayan saat ini," papar Gat.

Pernyataan Gat dibenarkan juru bicara Satgas Percepatan Penangan Covid-19 Kabupaten Nunukan Aris Suyono. "Tidak ada suspect atau kasus terkonfirmasi di wilayah Krayan saat ini," ujar Aris. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jerit Warga Perbatasan, Hidup Makin Sulit Sejak Malaysia Lockdown"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved