15 Petani Milenial di Kota Denpasar Dilatih Membuat Es Krim dan Sirup Jagung Manis

Kegiatan yang menyasar petani milenial Denpasar ini digelar di Kawasan Agro Learning Center, Desa Peguyangan Kangin, Rabu (21/10/2020).

Penulis: Putu Supartika | Editor: Wema Satya Dinata
Dinas Pertanian Kota Denpasar
Suasana pelatihan membuat es krim dan sirup jagung manis yang menyasar petani milenial Denpasar di Kawasan Agro Learning Center, Desa Peguyangan Kangin 

Laporan Wartawan Tribun Bali, I Putu Supartika

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- Dinas Pertanian Kota Denpasar bersama Universitas Warmadewa dan Agro Learning Center menggelar pelatihan pasca panen dan pengolahan hasil pertanian.

Kegiatan yang menyasar petani milenial Denpasar ini digelar di Kawasan Agro Learning Center, Desa Peguyangan Kangin, Rabu (21/10/2020).

Kepala Dinas Pertanian Kota Denpasar, I Gede Ambara Putra mengatakan potensi pertanian di Kota Denpasar, khususnya komoditi jagung manis memang memiliki daya tarik tersendiri di masyarakat.

Sehingga, tak heran jika jagung manis sangat mudah dijumpai di Kota Denpasar.

Baca juga: Setelah 12 Orang Dinyatakan Sembuh, 6 Pegawai RS Gema Santi Nusa Penida Kembali Positif Covid-19

Baca juga: Ditangkap Edarkan Narkoba Jenis baru dan Sabu, Ahmad Agung Pasrah Diganjar Hukuman 10 Tahun Penjara

Baca juga: Fabio Quartararo Targetkan Hasil Bagus pada MotoGP Teruel 2020

Melimpahnya suplai jagung manis di Kota Denpasar ini perlu dibarengi dengan inovasi untuk meningkatkan nilai dan daya beli produk jagung manis pasca panen.

Oleh karena itu digelarlah pelatihan pasca panen dan pengolahan hasil pertanian.

Adapun pelatihan tersebut berupa pelatihan pembuatan es krim jagung manis dan sirup jagung.

Kegiatan yang digelar selama 3 hari ini diikuti oleh sedikitnya 15 peserta dari kalangan petani milenial denpasar dengan menerapkan protokol kesehatan.

Ambara menambahkan, pelatihan ini merupakan bagian dari upaya percepatan pemulihan ekonomi setelah terpuruk akibat pandemi Covid-19, terutama ditujukan untuk generasi muda yang terkena dampak pandemi Covid-19.

“Kami harap selain meningkatkan nilai tambah produk, para generasi milenial ini mampu menciptakan pasar baru bagi produk ini di Kota Denpasar, sehingga bisa membantu membangkitkan perekonomian,” katanya.

Sementara Ketua Program Studi Magister Sains Pertanian Universitas Warmadewa, A.A. Rai Sita Laksmi, mengatakan dipilihnya topik pelatihan pembuatan es krim jagung manis dan sirup jagung manis dikarenakan Kota Denpasar sebagai salah satu sentra produksi jagung manis.

“Melalui petani generasi milenial ini, saya berharap mampu menjadi pionir membangkitkan ekonomi melalui pengolahan hasil pertanian,” katanya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved