5 Sumber dan Resep Jamu untuk Pandemi Covid-19, Berikut Ini Penjelasan Dosen UNHI Bali
Dari persepektif Usada Bali, loloh atau jamu merupakan semua bentuk bahan tamba atau obat tradisional yang telah didoakan, sebelum digunakan
Penulis: AA Seri Kusniarti | Editor: Kambali
Ia menjelaskan, resep jamu dalam menghadapi pandemi Covid-19 adalah belimbing wuluh yang menghilangkan sakit, anti radang, peluruh kencing dan astringen.
“Efek parmakologis belimbing wuluh adalah rasa asam dan sejuk,” sebutnya.
Untuk batuk pada anak, cara pengolahannya adalah bunga belimbing wuluh dan gula secukupnya.
Serta air satu cangkir ditim selama beberapa jam, lalu disaring dan diminum 2 kali sehari pagi dan malam.
Baca juga: Suka Tantra Sejak Kecil, Ketut Arsana Pilih Jadi Guru Yoga hingga Obati Artis Internasional
Sebanyak satu sendok teh sewaktu perut kosong.
Kemudian untuk batuk rejan, 10 buah belimbing wuluh ditumbuk, diremas dengan seperempat genggam daun papah iduh.
Satu jari rimpang kencur direbus, diisi madu 1 sendok makan, dan diminum setengah gelas, pagi, siang, dan malam.
Ada pula bangle, dengan efek parmakologis rasa yang agak pahir dan pedas. Ini sebagai penurun panas, anti viretik, dan peluruh dahak.
Untuk demam masuk angin atau demam berkepanjangan, bangle segar 15 gram diparut dengan setengah cangkir air panas.
Dan dua sendok makan madu. Aduk merata lalu diperas dan disaring, ini diminukm dua kali sehari.
Brotowali atau kantawali, memiliki efek parmakologis rasa pahit dan sejuk.
Bersifat menghilangkan rasa sakit, dan antiviretik atau penurun panas.
Baca juga: Suka Tantra Sejak Kecil, Ketut Arsana Pilih Jadi Guru Yoga hingga Obati Artis Internasional
Untuk demam kuning, pakai satu jari batang brotowali direbus dan diminum setengah gelas, ditambah madu 1 sendok makan, pagi, siang, dan malam.
Tak kalah menarik, ada pula cabai Jawa.
Efek parmakologisnya, adalah rasa pedas dan panas yang menghilangkan dingin dan sakit.