Serba Serbi
Suka Tantra Sejak Kecil, Ketut Arsana Pilih Jadi Guru Yoga hingga Obati Artis Internasional
Berawal dari rasa penasaran bercampur kesal, karena ibunya sakit-sakitan. Ia akhirnya memberanikan diri mempelajari ilmu tantra sejak kecil.
Penulis: AA Seri Kusniarti | Editor: Wema Satya Dinata
Laporan Wartawan Tribun Bali, A A Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR – Ketut Arsana, Spiritual Healer, yang namanya telah melenggang hingga mancanegara memiliki kisah unik di balik kesuksesannya sebagai guru spiritual hingga balian di Bali.
Berawal dari rasa penasaran bercampur kesal, karena ibunya sakit-sakitan. Ia akhirnya memberanikan diri mempelajari ilmu tantra sejak kecil.
Padahal ilmu spiritual ini, jarang bisa dipahami masyarakat awam apalagi anak kecil.
“Keluarga saya bukan orang pintar atau terkenal. Dan di Bali dari zaman dahulu kan percaya adanya black magic atau ilmu hitam. Hal tersebut juga meneror keluarga saya, terutama ibu saya yang akhirnya sakit-sakitan,” jelasnya kepada Tribun Bali, Senin (19/10/2020) di Om Ham Retreat and Resort, Ubud, Gianyar, Bali.
Baca juga: Jaringan Air Tirta Mangutama Belum Direvitalisasi, Dewan Badung: Wajar Warga Ngeluh Air Sering Mati
Baca juga: Ratusan Hotel dan Restoran di Klungkung Bakal Tak Kebagian Hibah Pariwisata karena Belum Berizin
Baca juga: Pemkab Tabanan Raih WTP 6 Kali Berturut-turut, Dapat Plakat dan Piagam Penghargaan Pemerintah Pusat
Rasa penasaran guru yoga ini, membuatnya semakin ingin mempelajari banyak hal yang berkaitan dengan klenik.
“Prinsip saya, kalau hidup ya hidup kalau mati ya mati. Gak mau hidup setengah-setengah dan diteror,” tegasnya.
Ia menghipnotis dirinya, mengubah mindset-nya bahwa ia bisa hidup dengan baik bersama keluarganya kelak.
Akhirnya, sejak duduk di bangku SMP ia sudah bisa membaca lontar. Tak hanya itu, ia mencari dan belajar ke balian sana sini.
Selain lontar, ia juga membaca banyak buku yang sudah diterjemahkan ke aksara latin.
Di Bali itu, kata dia, ada ajaran tantra dan yang populer adalah tantra bairawa.
“Artinya bagaimana seseorang mengolah alam kekuatan Tuhan dan dirinya agar menyatu, sehingga bisa digunakan dalam kehidupannya. Entah itu menjadi white magic atau black magic dari tantra ini,” jelasnya.
Tantra, yatra, mantra, harus menyatu, karena yantra adalah tubuh dan mantra adalah ucapannya.
“Semua tubuh dihipnotis oleh mantra itu, maka agama itu pun kan hipnotis sebenarnya. Seseorang bisa berhasil atau tidak, disebabkan cara dia menghipnotis dirinya. Semua dipengaruhi diri sendiri dan karma juga, namun jika berdoa tulus pasti dijawab oleh Tuhan melalui jati dirinya. Jadi mindset harus benar, dan jika waktunya pasti akan terjadi,” ujarnya.
Ia yang tidak mau menjadi orang biasa, telah mengubah mindset-nya sejak kecil.