Travel
Mi Instan Tidak Disarankan Buat Bekal Naik Gunung, Berikut Alasannya
Menurut Ahli Gizi Komunitas, dr Tan Shot Yen, mi instan memiliki kadar garam yang tinggi dan membuat seseorang bisa cepat haus.
Manusia normal dewasa rata-rata butuh 2.000-an kkal.
Yakin mau makan mi instan 10 bungkus per hari?" tanya dr Tan.
4. Tidak mencukupi kebutuhan kalori seorang manusia dewasa
Manusia hidup membutuhkan kalori setiap harinya.
Jelas dr Tan, seorang manusia dewasa membutuhkan sekitar 2.000 kkal setiap harinya.
Namun, hal itu tidak akan bisa dilakukan hanya dengan mengonsumsi mi instan.
Menurut datanya, satu bungkus mi instan rata-rata hanya memiliki 180-200 kkal.
"Selain itu, kelebihan garam yang luar biasa pada mi instan. Miskin protein dan nutrisi lainnya," tambah dia.
5. Bukan karbohidrat pilihan pangan pendaki gunung sejati
Alasan terakhir yang ia beberkan adalah mi instan bukan merupakan karbohidrat pilihan pangan seorang pendaki sejati.
Ia menuturkan, seorang pendaki seharusnya menghargai pemberian Tuhan, yaitu bahan pangan alami, misalnya ubi, singkong, kentang, jagung, dan talas.
"Makanan dari alam memberi keseimbangan nutrisi dan padat gizi," paparnya.

Mengonsumsi mi instan di gunung, tambah dia, juga dapat menimbulkan manusia terancam hipotermia, gangguan defisit kalori, dan gangguan pencernaan.
Lebih jauh, dr Tan juga menjelaskan alasan masih banyak pendaki gunung yang membawa bekal mi instan.
Itu karena banyak pendaki berpikir mendaki gunung adalah rekreasi biasa, bukan surviving.