Penampakan Miris Goa Jepang Klungkung, Rumput Liar Mulai Tumbuh, Keran Belum Terpasang

Penampakan Miris Goa Jepang Klungkung, Rumput Liar Mulai Tumbuh, Keran Belum Terpasang

Tribun Bali/Eka Mita Suputra
Suasana di destinasi Goa Jepang tampak lenggang, Minggu (25/10). 

TRIBUN-BALI.COM, SEMARAPURA- Pemkab Klungkung sejak tahun 2019 mulai mengalokasikan anggaran Rp 800 juta, untuk menata destinasi Goa Jepang di Desa/Kecamatan Banjarangkan, Klungkung.

Namun saat ini destinasi tersebut belum terawat dengan maksimal. Selain sepi kunjungan warga, rumput liar juga mulai tumbuh dan sejumlah fasilitas juga penunjang seperti keran air juga belum terpasang.

Kepala Dinas Pariwisata Klungkung Dinas Pariwisata Klungkung Anak Agung Gede Putra Wedana tidak menampik kondisi itu.

Menurutnya pasca dilakukan penataan, destinasi Goa Jepang masih sepi kunjungan warga.

" Paling ada warga yang kebetulan lewat dan beristirahat disana, itupun jarang," ungkap Anak Agung Putra Wedana, Minggu (25/10).

Menurutnya di Destinasi Goa Jepang ada dua aset yang dikelola oleh dua Dinas yang berbeda.

Misal Goa Jepang yang didaftarkan cagat budaya dikelola Dinas Kebudayaan.

Sementara rest area di sisi selatan dikelola oleh Dinas Pariwisata.

Hanya saja rest area yang dikembangkan sebagai destinasi wisata justru terkesan terbengkalai.

Selain rumput liar yang mulai tumbuh meninggi, sejumlah fasilitas penting seperti keran air belum dipasang.

Padahal proyek penataan sudah rampung.

" Tiga minggu lalu kami sudah bersih-bersih disana, hujan-hujan jadi rumput cepat tumbuh. Sementara fasilitas penunjang seperti keran memang belum dipasang, karena khawatir nanti ada orang iseng. Kalau sudah berkembang dan sudha kami tempatkan orang yang berjaga disana, barulah kami pasang kerannya," ungkapnya.

Sementara fasilitas penunjang seperti lampu sorot, dan lainnya akan dipasang secara bertahap sesuai kebutuhan.

" Kami lihat dulu lah, semoga destinasi ini ada pegerakan. Nanti fasilitas lain dipasang menyusul sesuai kebutuhan," jelasnya.

Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta Jumat (23/10), bahkan telah mengecek kondisi Goa Jepang.

Menurutnya, perlu diselenggarakan event di rest area Goa Jepang agar destinasi itu bisa mulai dikunjungi warga.

"Pemkab akan bekerjasama dengan Indonesia Cheff Association (ICA) Klungkung, akan mengadakan event yang erat kaitnya dengan masak memasak. Nanti lokasinya di rest area Goa Jepang, dan nanti disesuaikan dengan konsep yang akan diambil," ungkap Suwirta

Pihaknya juga berharap acara ini segera terwujud dengan secara penuh menerapkan protokol kesehatan.

Pihaknya juga meminta kepada masyarakat sekitar untuk ikut menjaga Goa Jepang sehingga tetap terlihat bersih dan aman.

"Dalam situasi pandemi ini kita tidak boleh tidur, kita harus bergerak untuk berikan semangat kepada masyarakat. Tempat ini (rest area goa jepang akan mulai kita bangkitkan dengan event-event yang akan diselenggarakan," ujarnya.

Goa Jepang merupakan salah satu cagar budaya dan tempat bersejarah yang berada di jalan raya Desa/ Kecamatan Banjarangkan.

Goa itu dibangun saat masa penjajahan jepang secara romusha (kerja paksa), sebagai tempat perlindungan diri penjajah Jepang.

Mulai tahun 2019, Pemkab mulai menata tempat tersebut untuk dijadikan destinasi wisata. (Mit)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved