Kebakaran Dapur di Karangasem karena Api Tungku Tidak Dimatikan
Dapur semi permanen milik Ni Nengah Tebel di Kesimpar, Kecamatan Abang, Karangasem, Bali hangus dilahap jago merah, Minggu (26/10/2020) sekitar
TRIBUN-BALI.COM - Dapur semi permanen milik Ni Nengah Tebel di Kesimpar, Kecamatan Abang, Karangasem, Bali hangus dilahap jago merah, Minggu (26/10/2020) sekitar pukul 23.00 wita.
Semua isi dalam dapur terbakar tanpa sisa.
Sepeda motor yang diparkir dekat dapur terbakar di bagian sadel dan kerangka lainnya.
Perbekel Kesimpar, I Gede Intaran menjelaskan, dapur berukuran sekitar 4 x 6 meter terbakar malam hari.
Saat itu, pemilik sedang istirahat.
Baca juga: Termasuk Tukang Bangunan yang Merokok, Polisi Tetapkan 8 Tersangka Kebakaran Gedung Kejagung
Baca juga: Kebakaran Tumpukan Sampah Hebohkan Warga Desa Asak Karangasem, 3 Armada Damkar Diturunkan ke Lokasi
Peristiwa nahas ini sempat membuat warga panik lantaran kobaran api cukup besar.
Warga juga khawatir api menjalar ke perumahan yang dekat dengn TKP.
Kebakaran ini bermula dari kelalaian pemilik dapur.
Sebelum kejadian, pemilik sempat memasak ketupat dan bantal menggunakan tungku.
"Skitar pukul 19.00 wita, pemilik dapur memasak ketupat di dapur untuk acara. Dia masak menggunakan tungku," ungkap I Gede Intaran, Senin (26/10/2020) siang.
Setelah ketupat dan bantal matang, pemilik meninggalkan dapur dan istirahat.
Sedangkan sisa api yang berada di tungku dibiarkan, tidak dimatikan.
Kemungkinan sisa api tersebut menjadi pemicu kebakaran.
Mengingat di sekitar lokasi banyak barang mudah terbakar.
Seperti kayu dan daun kelapa.
"Pemadaman dilakukan warga sekitar dengan alat seadanya. Semua barang hangus terbakar dikarenakn kobaran api cukup besar. Seperti beras serta peralatan dapur. Kerugian materiil semua diperkirakan mencapai enam puluh juta rupiah," ungkap Gede Intaran, pria asli Kesimpar.
Kapolsek Abang, AKP Putu Agus Adi Wijaya, mengutarakan hal sama.
Pemicu kebakaran karena kelalaian pemilik.
Setelah merebus ketupat, yang bersangkutan tidur dan membiarkan sisa api di tungku.
"Samping tungku ada daun kelapa kering. Kemungkinan api membakar daun kelapa,"ungkap Adi Wijaya.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Krangasem, Nyoman Tari, mengimbau warga untuk tidak membakar sampah sembarangan, dan jangan lupa mematikan api setelah menggunakan api di dapur.
Mengingat cuaca saat ini masih panas disertai angin, sehingga rawan terjadi kebakaran.
Untuk diketahui, kasus kebakaran di tahun 2020 mencapai sekitar 80 kasus.
Meliputi kasus kebakaran lahan, bangunan rumah, kios, hutan, pura, dapur, mobil, tempat pembuangan sampah (TPS), dan pohon.
Dari jumlah tersebut hampir sebagian besar bisa ditangani petugas pemadam kebakaraan. (*).