Sponsored Content
Genjot Pendapatan Selama Pandemi Covid-19, PLN Bali Dorong Masyarakat Untuk Electrifying Lifestyle
PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang mengalami penurunan tajam dari segi demand (permintaan) pelanggan.
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Laporan wartawan Tribun Bali, Adrian Amurwonegoro
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Dampak pandemi Covid-19 murni dirasakan oleh berbagai pihak, tak terkecuali Badan Usaha Milik Negara (BUMN) seperti halnya PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang mengalami penurunan tajam dari segi demand (permintaan) pelanggan.
PLN Unit Induk Distribusi (UID) Bali paling merasakan dampak akibat setopnya operasional sektor-sektor pariwisata yang menjadi tumpuan Pulau Dewata dan menjadi mayoritas penjualan tenaga listrik serta pendapatan PLN UID Bali.
Seperti disampaikan oleh Manajer Komunikasi PLN UID Bali, I Made Arya saat dijumpai wartawan Tribun Bali di sela-sela kesibukannya, pada Selasa (27/10/2020).
"Dampak dari krisis akibat pandemi Covid-19 dirasakan PLN Bali pada pertumbuhan penjualan tenaga listrik yang turun sebesar (-9,53%) Year on Year sampai dengan 30 September 2020 dan turunnya pendapatan sebesar (-10,61%) terhadap pendapatan kumulatif sampai dengan bulan September tahun lalu," papar Made Arya.
Baca juga: Siap Perang, 6 Jet Tempur F-16 Turki dalam Posisi Siaga di Azerbaijan
Baca juga: Senator AA Gde Agung Ajak Keliling Dandim 1611/Badung di Puri Ageng Mengwi dan Beri Bantuan Komputer
Baca juga: KPK dan BPK RI Lakukan Review Kinerja Pemkot Denpasar
Lanjut dia, penurunan penjualan dan pendapatan disebabkan dominan oleh belum normalnya sector Bisnis pariwisata di Provinsi Bali, di mana pemakaian kWH pada golongan tarif Bisnis jika dibandingkan terhadap bulan yang sama tahun lalu mengalami penurunan paling tajam dibandingkan golongan tarif yang lain yaitu sebesar minus 39,52%.
"Provinsi Bali dominan pada pariwisata, selama pariwisata sebagai penopang utama belum pulih, terasa pemakaian listrik sangat menurun sekali," ucapnya.
Untuk itu, PLN UID Bali terus berupaya meningkatkan permintaan listrik pelanggan, bahwa selama masa pandemi Covid-19, kegiatan operasional PLN dipastikan masih tetap berjalan seperti sediakala untuk menjaga pasokan listrik agar tetap andal dan berkualitas.
"Kami selalu siap memberikan pelayanan kepada pelanggan, yang mencakup sisi produksi pembangkitan, penyaluran sampai dengan sisi pendistribusian tenaga listrik," terang dia.
"Menjaga keandalan pasokan listrik ke pelanggan supaya masyarakat dan stakeholder tetap dapat beraktifitas secara produktif walaupun di masa pandemi Covid-19 saat ini. Inovasi dalam hal pelayanan pelanggan seperti dilaunchingnya New PLN Mobile, Program Auto Dispatch dan lain-lain yang diharapkan dapat meningkatkan citra layanan PLN," sambungnya.
Berkaitan dengan hal tersebut di atas, maka PLN memerlukan dukungan biaya operasi berupa penyiapan sumber energi/bahan bakar, operasional, pemeliharaan dan administrasi lainnya.
"Pelanggan PLN diharapkan tetap menjalankan kewajibannya untuk melunasi tagihan rekening listrik yang telah terbit dengan beberapa kebijakan dan kemudahan yang dapat dimanfaatkan oleh pelanggan," tuturnya.
Beberapa kebijakan dan kemudahan yang dapat dimanfaatkan oleh pelanggan di antaranya turun daya sementara dan cuti daya sementara untuk pelanggan Tegangan Menengah baik bisnis dan industri (B3 dan I3).
Selain itu, PLN UID Bali memberikan stimulus pembebasan energy minimum dan pembebasan biaya beban bagi pelanggan Sosial, Bisnis dan Industri semua daya, dengan realisasi berjumlah 30.176 pelanggan.
I Made Arya menyampaikan, untuk meningkatkan demand dan membantu kenyamanan Pelanggan Rumah Tangga serta Bisnis dan Industri Kecil UMKM/IKM, PLN memberikan promo tambah daya diskon 50 persen Super Wow bagi pelanggan Rumah Tangga serta promo tambah daya diskon 75 persen Super Merdeka bagi pelanggan Bisnis dan Industri kecil UMKM/IKM.