TNI/Polri Tembak Seorang Anggota KKB Papua Hingga Tewas Setelah Baku Tembak di Intan Jaya
Awi menyebut, kelompok pimpinan Sabinus tersebut pernah melakukan penyerangan terhadap anggota Brimob di tahun 2015.
Yakni Bambang Purwoko (Dosen UGM) mengalami luka tembak di pergelangan kaki kiri dan tangan kiri.
Bambang ada peneliti berpengalaman soal Papua dan pernah menjabat Ketua Pokja Papua UGM.
Dua lagi adalah tentara yakni Sersan Satu Faisal Akbar dan Prajurit Satu Ginanjar.
Faisal mengalami luka tembak di bagian pinggang, sedangkan Ginanjar di telapak tangan kiri.
Ketiganya dalam kondisi sadar dan menjalani perawatan pertama di Rumah Sakit Umum Daerah Sugapa, Intan Jaya.
Penembakan terjadi saat rombongan TGPF Kasus Intan Jaya menuju arah balik usai mendatangi tempat kejadian perkara di Kabupaten Intan Jaya.
"TPNPB Kodap VIII Intan Jaya telah menembak tim investigasi Menpolhukam yang dikirim Jakarta," kata Sebby dalam keterangan pers pada Sabtu (10/10/2020) seperti dilansir BBC News Indonesia.
Sebby mengatakan, alasan penembakan itu karena "negara membantah penembak pendeta dilakukan oleh TNI. Kami TPNPB tidak pernah lakukan kekerasan terhadap warga sipil, apalagi pendeta".
Kemudian, kata Sebby, "pemerintah provinsi telah investigasi, lalu kenapa Jakarta datang? Maka Kami TPNPB tetap akan melawan," katanya.
Usai penembakan, Ketua TGPF Intan Jaya, Benny J Mamoto mengatakan, tim investigasi terus bekerja.
"Kami di TGPF sama sekali tidak gentar karena peristiwa penembakan kemarin. Kami terus bekerja untuk menuntaskan tugas yang diberikan oleh pemerintah kepada tim ini," kata Benny J. Mamoto.
Benny menambahkan, saat ini tim tengah memeriksa sejumlah saksi penting dalam mengungkap kematian Pendeta Yeremia Zanambani di Sugapa, Intan Jaya.
Seluruh anggota TGPF diwajibkan menggunakan rompi dan helm anti peluru.
Ketua TGPF Intan Jaya, Benny J. Mamoto (kanan) mengatakan, tim investigasi terus bekerja. (kemenko polhukam)
TGPF kasus penembakan di Intan Jaya dibentuk Menko Polhukam Mafhud MD.
Tim yang dipimpin mantan jenderal polisi Benny Mamoto ini ditargetkan menyelesaikan tugas dalam dua pekan.