Penanganan Covid
Update Covid-19 Kota Denpasar, 1 Pasien Meninggal Dunia, Positif Bertambah 20 Orang
Dewa Rai merinci, untuk kasus meninggal dunia diketahui seorang laki-laki usia 59 tahun yang berdomisili di Kelurahan Sesetan.
Penulis: Putu Supartika | Editor: Eviera Paramita Sandi
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- Kabar duka kembali menyelimuti penanganan Covid-19 di Kota Denpasar.
Pada Selasa (27/10/2020) diketahui 1 orang meninggal dunia.
Selain itu, kasus sembuh juga bertambah sebanyak 18 orang dan kasus positif Covid-19 diketahui bertambah sebanyak 20 orang yang tersebar di 12 wilayah desa/kelurahan.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai, mengatakan bahwa kasus Covid-19 di Kota Denpasar masih terus mengalami pergerakan.
Penambahan kasus sembuh dan kasus positif masih ditemukan setiap harinya.
“Hari ini Update Covid-19 Kota Denpasar tercatat 1 orang pasien meninggal dunia, kasus sembuh mengalami bertambah sebanyak 18 orang dan kasus positif tercatat bertambah sebanyak 20 orang,” katanya.
Selain itu, persebaran di 12 desa/kelurahan yang mencatatkan penambahan kasus positif yakni Desa Ubung Kaja yang mencatatkan penambahan kasus tertinggi dengan 4 kasus positif baru.
Disusul Kelurahan Tonja yang mencatatkan kasus positif sebanyak 3 kasus.
Kelurahan Renon, Dssa Dauh Puri Kelod dan Desa Pemecutan Kelod turut mencatatkan penambahan kasus positif sebanyak 2 orang.
Sementara itu 7 desa/kelurahan mencatatkan penambahan kasus positif masing-masing sebanyak 1 orang.
Sedangkan, sebanyak 33 desa/kelurahan tidak mencatatkan penambahan kasus positif baru.
Dewa Rai merinci, untuk kasus meninggal dunia diketahui seorang laki-laki usia 59 tahun yang berdomisili di Kelurahan Sesetan.
Pasien dinyatakan positif Covid-19 pada 17 Oktober 2020 dan dinyatakan meninggal dunia pada 20 Oktober 2020 dengan penyakit penyerta atau komorbid Diabetes Militus dan Hipertensi
Dikatakan Dewa Rai, perkembangan kasus positif covid 19 di Kota Denpasar dalam beberapa hari terakhir ini masih fluktuatif, namun demikian masyarakat harus tetap waspada serta disiplin menerapkan protokol kesehatan.
“Mari bersama sama lebih waspada dan disiplin menerapkan protokol kesehatan, termasuk dalam lingkup rumah tangga dan lingkungan sekitar rumah, mengingat dua klaster yakni klaster keluarga dan perjalanan dalam daerah masih mendominasi, hal ini mengingat arus mobilitas di Denpasar sangat tinggi, disamping juga ada klaster upacara keagamaan dan klaster perkantoran,” kata Dewa Rai.