Megawati Sindir Pihak Yang Tak Sabar Jadi Presiden, Ajak Bertanding Lagi di 2024
Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri memberikan sindiran kepada pihak-pihak yang ingin jadi Presiden.
TRIBUN-BALI.COM - Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menyorot pihak yang tak sabar ingin menjadi Presiden RI, menggantikan Joko Widodo (Jokowi).
Megawati pun mengeluarkan pernyataan kontroversial soal generasi milenial.
Megawati juga menyorot demo menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja yang berlangsung anarkis.
Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri memberikan sindiran kepada pihak-pihak yang ingin jadi Presiden.
Megawati meminta kepada mereka untuk bisa bersabar menunggu tahun 2024.
Hal itu disampaikannya dalam acara peresmian Kantor PDIP secara daring, Rabu (28/10/2020).
Dalam kesempatan itu, Megawati mulanya menyinggung soal kerusuhan dalam aksi demo menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja.
Dirinya mengingatkan jumlah kerugian yang diakibatkan dari kerusakan tersebut, satu di antaranya adalah rusaknya sebuah halte TransJakarta setelah dibakar oleh pendemo.
"Masyaallah susah-susah bikin halte-halte TransJakarta, enak aja dibakar-bakar, emangnya duit loe," ujar Megawati.
"Ditangkap enggak mau, bagaimana ya, lucu banget ini Republik Indonesia ini sekarang," imbuhnya.
Megawati lantas menyinggung pihak-pihak yang mempunyai keinginan untuk menjadi Presiden.
Meski membenarkan bahwa keinginan menjadi Presiden merupakan hak bagi setiap warga negara, Presiden kelima RI itu tetap mengingatkan untuk tetap bijak.
Terlebih dikatakannya, urusan pemilihan Presiden masih akan dilakukan pada 2024 mendatang.
Menurutnya, untuk sekarang ini diharapkan justru bisa membantu pemerintah dalam mengatasi persoalan yang sedang terjadi di Tanah Air, mulai dari pandemi Covid-19 hingga masalah-masalah hukum.
"Kalau banyak yang mau jadi Presiden, silahkan, itu adalah hakmu.
Tetapi ingat kamu hidup di sebuah negara yang nama Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," kata Megawati.
"Sabar ajalah, entar juga datang 2024, kita tanding lagi," harapnya.
"Coba bayangkan, sampai saya mikir, udah pada jadi apa ini orang Indonesia, sudah lupa namanya sejarah," pungkasnya.
Respons Ernest Prakasa
Komedian dan Sineas, Ernest Prakasa memberikan tanggapan terkait statement dari Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri.
Sebelumnya, Megawati menanyakan sumbangsih para milenial selain hanya melakukan demonstrasi.
Pernyataan dari Megawati yang disampaikan melalui daring, Rabu (28/10/2020), itu lantas menuai polemik, khususnya bagi kaum milenial itu sendiri.
Ernest menilai Megawati terlalu bersemangat sehingga lupa dengan sumbangan yang sudah dilakukan oleh kaum milenial.
Mulanya, dirinya meluruskan bahwa mereka yang melakukan demo tidak bisa lantas disimpulkan sebagai milenial.
Karena menurut Ernest, tidak semua kaum milenial ikut berdemonstrasi, termasuk dirinya sendiri.
"Pertama mau meluruskan, kayaknya kalau demonstrasi itu lebih ke agensi, bukan milenial juga," ujar Ernest, dalam acara Mata Najwa, Rabu (28/10/2020).
"Saya ini masih milenial itungannya, saya boro-boro demo, anak sudah dua, enggak kepikiran juga," jelasnya.
Sedangkan terkait sumbangsih, Ernest secara pribadi mengaku cukup banyak yang sudah dilakukan oleh para milenial dan bisa dikatakan cukup membanggakan.
Dirinya mencontohkan dalam bidang industri digital yang disebutnya sudah bisa bersaing di level internasional.
"Tetapi menurut saya di industri Indonesia yang juga bahkan bukan hanya unicorn, kita punya decacorn," kata Ernest.
"Digital adalah salah satu indikator kemajuan sebuah negara, sebuah bangsa. Indonesia ini punya banyak sekali prestasi di bidang digital, mulai dari startup, sampai atlet-atlet e-sports kita yang berprestasi di level internasional," terangnya.
"Sampai filmaker-filmaker kita yang menyabet banyak penghargaan di level internasional, dan mereka adalah millennials."
Menurutnya, tidak bisa dipungkiri bahwa memang peran anak muda banyak yang dituangkan dalam bidang teknologi dan digital dengan mengandalkan kreativitas yang dimilikinya.
"Di industri kreatif terutama, milenial sebagai anak-anak muda yang punya mungkin agility, punya kemampuan bergerak dan kelincahan yang tidak dimiliki oleh generasi sebelumnya," jelas Ernest.
"Jadi ini mungkin Bu Mega lagi terlalu bersemangat sampai lupa ada poin-poin seperti ini," pungkasnya.
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Sindir Pihak yang Ingin Jadi Presiden, Megawati: Sabar Ajalah, Entar Kita Tanding Lagi 2024